Mohon tunggu...
RANTO NAPITUPULU
RANTO NAPITUPULU Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Otodidak

Saya bukan sastrawan. Hanya seorang penulis otodidak yang suka bercerita tentang banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ayah Diculik Orang Bunian

25 Januari 2024   18:04 Diperbarui: 25 Januari 2024   22:35 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AYAH diculik orang bunian? Bah? Yang udah senget-nya mungkin orang bunian itu. Gak tau adat dia itu. Yang gak pernahnya mungkin dia itu main hp. Makanya gak tahu dia kemajuan zaman ini. 

"Masak sudah semaju ini zaman ini, masih main culik juga?"

Tandika kesal sekesalkesalnya mendapat kabar, bahwa ayah mereka hilang di mual tempat mandi. Katanya diculik orang bunian.

Tandika adalah orang yang tidak pernah percaya hal-hal gaib, yang tidak masuk di akal. Seperti soal orang bunian. Menurut Tandika, cerita soal mahkluk ini adalah salah satu dongeng pengantar tidur. Karena itulah ia mengumpat sekenanya saja. 

Berita yang dia terima, dugaan yang paling mungkin adalah ayah hilang di mual. Cerita ibu, sepulang dari lapo, ayah tidak ke mana-mana lagi. Hanya sebentar saja dia membenahi plastik penutup drum pupuk organik cair di belakang rumah. Plastik penutup drum itu terbuka sedikit. Mungkin tertiup angin. Jadi harus dibenarkan supaya proses fermentasi bahan pupuk di dalamnya tidak terganggu. 

Setelah itu ayah bergegas hendak mandi. Itu ibu ketahui karena ayah terdengar menanyakan di mana handuknya. Waktu itu ibu hanya menjawab dari ruang tengah.

"Itu, di jemuran!"

Setelah itu tidak kedengaran lagi suara ayah.

Dugaan bahwa ayah hilang di mual juga didukung kesaksian tiga anak lajang, yang melihat ayah menenteng gayung mandi dan melilitkan handuk di lehernya berjalan menuju mual. 

Tetapi jika hilangnya di mual, hilang ke mana? Hanyut? Tidak mungkin. Mual tempat mandi itu bukan sungai. Hanya berupa bak besar yang dipahat dari batu utuh yang di dasarnya ada belasan mata air. Kalau orang mandi, airnya cukup digayung saja dari bak besar itu. 

Air buangan di tempat mandi itu dialirkan ke bondar besar yang juga mengalirkan air dari gunung dan berfungsi sebagai irigasi sawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun