Mohon tunggu...
Ranti Tirta
Ranti Tirta Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Perempuan biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[DEARPPA] Perempuan Terpasung

28 Februari 2015   18:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:21 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14250980271036783483

Pagiku terseret habis

Semua berjalan sempurna

Tidak ada  yang tersisa

Semua kukerjakan dengan baik

Tapi hatiku tetap terkikis oleh arus

Ritme waktu bergerak

Gaya hidup seakan bersaing dengan pola makan

Kesenangan berbalik lurus

Aku  terpancing membuka mata

Menilik rangka dalam jiwa

Kehadiranmu sudah tak sanggup kurasakan

Sepintas wajah tak bertuan

Dalam lintasan wajah tanpa  ku kenal lagi

Riasanku  sebagai topeng tanpa cacat

Menghibur diri dalam riak kota

Perempuan terpasung jiwa

Berontak sama aja membuat permainan baru

Kelam jalanan tak bersahabat lagi

Membungkus kulitku penuh debu

Menunggu jalan ke rumah yang abadi

Hingga jiwa terbebas

No Peserta : 21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun