Malam ini mereka bermaksud ke Rumah Pak Wahyu. Mereka bermaksud Minta izin untuk kembali ke Kota lagi besok Siang setelah Sarapan. Ajoess yang sejak maghrib di ingatin untuk tidak Tidur setelah Sholat Isya hanya Ngangguk-ngagguk saja. Dalam hati ia ingin menambah hari kemping ini, agar ia bisa lebih lama menikmati Tidur yang Indah ni.
“Asalamu’alaikum.. Pak wahyu ada buk..?” Tanya Seftian pada istri Pak Wahyu.
‘Oh ada.. sebentar saya panggil.. Ayo Masuk.” Ajak istri Pak Wahyu. Sebentar Pak Wahyu keluar dan menyalami mereka.
“Begini pak, Maksud kedatangan Kami, kami mo ngucapin terima kasih sama bapak dan sama warga sini, karena telah mengizinkan kami, kemping di Kampung Gagoan ini..” Ucap Seftian Panjang lebar. Pak wahyu menagngguk-ngangguk.
“Jadi Kapan kalian mau Kembali ke Kota ?” Tanya Pak Wahyu.
“Rencana Besok Pak. Munkin sekitar jam sepuluh pagi, setelah kami sarapan.” Jawab Anda.
Pak Wahyu kembali Mengangguk dan memanggil istrinya, menyuruh mengantarkan minuman. “Iya pak.sebentar..!” Sahut Istri Pak Wahyu di dapur.
Seorang gadis berjilbab keluar dan membawa nampan berisi Minuman, Anda, Ruri dan Anto terpana melihat gadis itu. Seftian tersenyum pada gadis itu.
“Hayati..!” Kata mereka berbarengan. Hayati tersenyum pada mereka. Sementara Ajoess yang tadinya terkantuk-kantuk di kursi paling sudut terbangun mendengar nama Hayati disebut.
“JUNAAA……!” Teriak Ajoess Reflek dan kencang. Pak wahyu sampai kaget mendengar Ajoess tereak kencang, hampir saja gelas Kopi yang di pegangnya terjatuh.
Juna Berjalan ke Arah Ajoess di Pojokkan, melewati Anda, Ruri, Anto dan Seftian di kursinya. Perlahan-lahan mereka terpana melihat Pemandangan di depannya.
Juna si Gadis Cantik dan Solehah yang mereka Kagumi, Menyalami Tangan Ajoess, Mereka ingat bagaimana Hayati menolak Jabat tangan dari mereka.
“Bang Ajo… Pa Kabar.. Juna Kangen sama Bang Ajo..!” Kata Juna Manja pada Ajoess. Ajo adalah Panggilan kesayangan Juna pada Ajoess. makanya selama ini Ajoess marah di panggil Ajo.. karena panggilan khusus untuknya itu.. hanya boleh di panggil oleh Juna.
“Juna.. Ajo..Juga kangen sama Juna. Udah lama ya kita gak ketemu Hampir Dua Tahun. Gimana Kabar di Pesantren..?” Tanya Ajoess.
“Lancar Bang Ajo.. Sekarang Lagi Libur, Truss Juna di ajak teman kesini, Ngajarin Anak-anak Kampung sini. Mo ikut Lomba MTQ besok siang di Kampung sebelah..!” Terang Juna. Yang di Anggukkan Pak Wahyu. Anto, Ruri, Anda dan Seftian Semakin Nelangsa.
Pak Wahyu mendehem. Juna duduk di sebelah Pak Wahyu. “Hayati atau Juna ini, teman anak saya si Upik di Pesatren, kebetulan mereka sedang Libur jadi mereka kesini, Sekalian mengajari Anak-anak Mengaji untuk mengikuti Lomba MTQ di Kampung sebelah. Acaranya di Mulai Besok Siang. Sudah Satu Minggu mereka disini..!” Terang Pak Wahyu.
Entah kenapa Mereka merasa suasana yang tadi hangat menjadi dingin dan hambar. Hanya Ajoess yang Semakin bersemangat. Rasa kantuknya yang Parah seperti tidak pernah ada.
“Maaf Pak Wahyu, kalau begitu Kami Undur diri dulu, ke Tenda. Semoga kapan-kapan lagi kami bisa kesini.. Menikmati kampung yang Indah dan Asri ini” Kata Seftian minta undur diri.
“Yah cepat amat baliknya..” Gerutu Ajoess pelan. Mereka bersalaman dengan Pak Wahyu, Hayati tetap memohon tangan di dadanya, sebagai salam. Tapi tidak dengan tangan Ajoess. Juna Mengenggam hangat dan memberikan Senyum terindahnya. “Titip salam Sama Mak ya bang Ajo.. Bilang Juna Kangen.. sama kak Venda Juga”
“Iya.. siip.. Mak Kek nya senang dah… Klo dapat salam dari Juna..!” Jawab Ajoess.. Riang.
Malam itu mereka kembali menikmati malam dengan ceria, bernyanyi dengan di iringi Gitar oleh Ruri, sementara Ajoess yang biasanya menghabiskan tidur, malam ini dia menikmati Malam Di Kampung yang penuh dengan Bintang.
Subuh kembali datang, Hujan di Luar semakin lebat, beberapa Kilat dan petir menyambar. Semua penghuni Tenda kembali menarik selimut, deru air menuju ke bawah bukit terdengar jelas. Adzan Subuh menggema di Mushala Kecil di bawah bukit.
Penghuni tenda tidak ada satupun yang bangun, Tapi diam-diam ada satu orang yang berlari ke Mushala menerobos dinginnya hujan di kampung Gagoan. Dialah Ajoess.