Mohon tunggu...
Rantaude Mister
Rantaude Mister Mohon Tunggu... Penulis -

kehidupanku tidak pernah lepas dari anak-anak, berteman dengan anak-anak, menbuat aku menjadi lebih memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Serial Ajoess: Kemping, Slow Down Baby h h h

8 Oktober 2015   20:51 Diperbarui: 8 Oktober 2015   20:56 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Setelah mendirikan Tenda, Malam itu mereka Sholat berjamaah di Mushala di bawah Bukit, Ajoess lagi-lagi melanjutkan Ritualnya setelah Sholat Isya Berjamaah. Anda dan Anto terpana melihat Ajoess kembali tidur, Sampai saat ini mereka masih tetap bertanya, Kenapa Ajoess bisa ada di antara mereka, padahal dari awal tidak ada dalam perencanaan Ajoess di dalamnya. ‘Mang Kebo banget ni Orang, Gak ada tempat yang gak di kelonin dia..!” Rutuk Anda.
Pagi-pagi setelah Sholat Subuh, terjadi kehebohan di Tenda.
“Gila.. cantik banget tuh Cewek..!”
“Iya, Solehah lagi…!!”
“Gila.. Kalau secantik itu mah… Gua Langsung Kawin aja dah.. gak usah di Tunanganin dah…!!” Sambung Anda.
“Eh.. Kalian Pakai air disini gak..?” Tanya Seftian Gak nyambung sambil menenteng Jerigen yang Kosong. Anda dan Anto angkat bahu.
“Si Ajo kali..!!” Kata Anda. Anda langsung aja ke tenda dan Menguncang-guncang Tenda..
“Woi… bangun…Ular… Ular… Ular…. Woi..!” Teriak Anda menguncang Tenda dengan Keras.
Ajoess bangun sambil misuh-misuh..
“Pa an sih.. Orang Mo tidur juga…!”
“Lo pakai Air Buat masak e..!”
“Ha ah.. tapi itu air kan mang gua yang bawa semalam. He he he.. Sori bro. tadi gua pakai buat wudhu..!” Jawab Ajoess polos
“Ha..Kebo Lu. Ke mushala aja yang jaraknya Cuma Tiga Meter Berat Lu..! Susah Ke mesjid waktu Subuh, susah Jodoh lo..!!” Kata Ruri.

Seharian itu.. mereka berlarian di Danau, di sawah, di Jalan-jalan di Kebun teh. Mereka sangat menikmatinya. Tapi tetap saja pembicaraan mereka tidak lepas dari Sosok Cewek cantik yang mereka temui di Mushala waktu subuh. Tak ayal membuat Ajoess jadi bertanya jua.
“Secantik apaan sih..? Jangan-jangan selera kalian standard Ganda Emak-emak nih.. Kek Mak Gua, yang selalu bilang Juna itu cantik..!”
“Ya Ampun Joess.. yang ini cantik banget, Gua aja.. Pangling lihat dia..!” Kata Seftian bersuara.
Anda ketawa..”Lo lihat kan Joess. Seftian kita, si Playboy Indo ini aja Sampai pangling lihat dia. Lo kan tau.. Seftian gihtu lho.. Muja cewek Lokal.. Keknya udah lupa sama selera Indo Nya nih..”
“Gak. yang ini beda bro.. Lebih.. aja gua lihat..!” Jawab Seftian membela diri.

Malam itu mereka kembali menikmati Malam di bawah sinar Bulan, dengan Main Gitar dan memakan jagung bakar ala mereka, sementara pembicaraan mereka tidak lepas dari cewek cantik yang mereka lihat tadi subuh di Mushala. Sementara itu Ajoess sudah dari siap Sholat Isya tadi bermain di dunia Mimpinya. Tidur..

Lagi-lagi, mereka bertemu dengan Cewek cantik yang mereka lihat Subuh kemaren, tak ayal Anda memberani diri mencegatnya dan memperkenalkan diri.
“Hayati…!” Kata cewek itu memperkenal diri. Ia meletakkan tangannya di dada, dan membiarkan tangan Anda mengambang di Udara. Anda gelagapan.
“Oh, Saya Anda. Dan ini Seftian, ini Anto, yang itam Ruri, dan ada satu lagi.. namanya.. Ajoess..” Kata Anda memperkenalkan diri. “Kami dari kota, Kemping disini menikmati masa Senggang sebelum waktu Kuliah datang menyibukkan..!”
“Oh.. Hebat ya. Saya salut sama kakak-kakak semua, masih bisa menimati waktu senggang sebelum waktu Sibuk datang..!” Jawab hayati tersenyum.
“Ya begitulah…!”
“Temannya Mana kak, kok gak muncul-muncul..?” Tanya Hayati.
“Eh.. Ajoess mana ?” Tanya Seftian.
‘Gak tau. Lo kan tau sendiri, kalau tu Anak suka tidur..!!” Jawab Anto berbisik.
Adzan berkumandang dari mushala..
“Maaf kakak-kakak, Hayati wudhu dulu..!” Kata Hayati.
“Eh.. Siapa sih yang Adzan.. Cempreng Amat. Anto lu ikutin tuh suara dua nya..” Canda Anda.
“Ah Lo.. mang ada Adzan suara duanya..!” Jawab Anto protes.” Eh kek nya gua kenal dah suaranya..”

Hayati tersenyum melihat Anda dan Anto, sambil meninggalkan tempat itu dan menuju ke Pancuran tempat wudhu wanita. “Adzan yang Indah..!” Gumam Hayati Pelan tapi cukup didengar oleh Ke Empat Makhluk di sana.

Sehabis Sholat Subuh mereka kembali melanjutkan Ngobrol-ngobrol di Pinggir danau, mereka menikmati pemandangan Yang penuh Kabut di Pagi itu.
“Kok temannya yang satu lagi Gak Nampak ya “ Tanya Hayati.
“Oh.. Ajoess.. Palingan kembali melanjutkan Ritualnya. Tidur dengan dunianya..” Jawab Anda. Pagi yang menyenangkan bagi Anda, Anto, Ruri dan Seftian. Jauh dari kesibukkan mereka Di Kota, mengantarkan mereka kesini, ke sebuah kampung yang Asri, Ke Asrian kampung ini semakin terasa karena bertemu dengan Hayati.

Hayati Gadis di Luar perkiraan mereka, walau Hayati Nampak Lembut di balik Jilbabnya, ia adalah gadis yang Supel dan Ramah.
Siang itu Anto mengganggu Ajoess tidur dalam Tenda, tapi tetap saja Ajoess tidak bangun, Bermain di Dunia Mimpinya Nampak Lebih Nyaman baginya dari menikmati dunia yang Indah di Kampung ini.
“Cie e e…. Yang Mau di Kawin sama Mak nya di Kampung. Lebihin Tidur nih Nampaknya, biar bisa begadang nanti..!” Goda Anto.
Tak Ayal Ajoess akhirnya bangun Juga, bangun bukan untuk keluar Tenda, tapi bangun hanya untuk Protes mendengar ocehan Anto.”Pa an Sih Lu.. Gua belum ada Persiapan Mo Kawin. Kawin Mulu di omongin, kek Emak-emak Lo..!”
“Jangan Sensi donk. Itu Juna katanya udah Nunggu siap di Kawinin..!!”
Seftian dan Anda, ketawa cekikikan mendengar Kelakar Anto di dalam tenda.
“Gua Bukannya Tidak mau Kawin, Pacar aja juga tidak punya, dan gua Gak mau Pacaran, pacaran itu haram. Gua Mau Kawin Langsung aja, Dosa gua udah banyak, Gua gak mau Nambah Lagi. Kalau memang Juna Jodoh Gua, Dan Juna Mau sama Gua. Gua mau Kok Kawinin dia.. Tapi Tunggu Jiwa Gua Siap dulu.” Jawab Ajoess lantang di dalam tenda.

Sementara itu Di Luar Tenda Hayati mendengar semua ucapan Ajoess. Mukanya bersemu Merah. Anda dan Seftian Kikuk karena tiba-tiba ada Hayati di dekat mereka.
“Maaf kakak-kakak, Kami Numpang lewat ya. Mau Ke danau. Bersama Anak-anak. Kakak ikut.” Kata Hayati sambil tersenyum. Senyum yang indah kata mereka dalam hati.

Anda, Anto dan Seftian langsung mengangguk, apalagi Hayati juga mengajak Dua temannya yang belum mereka kenal. Sementara di belakangnya ada belasan anak-anak yang mengiringi mereka. Anto masuk Ke dalam Tenda bermaksud mengajak Ajoess. “Yah Tidur lagi..!” Kata Anto mengankat bahu pada teman-temannya.

Di danau mereka bermain dan berlari-larian bersama Anak-anak Kampung yang di ajak Hayati.
“Temanya itu lucu ya, tidur terus..!” Kata Hayati pada Anda.
“Iya, Mau gimana lagi. Tidur adalah Jiwanya yang Hilang, yang hanya bisa di temukan ketika ia tidur..” Jawab Anda Puitis. Hayati tersenyum.
“Kok tadi dia Ngomong kawin ya? Mang dia Mau kawin?” Tanya Hayati penasaran.
“Enggak.. dia katanya menolak keras di Jodohkan Mak nya sama gadis kampungnya, Namanya Juna. Katanya sih ceweknya biasa aja. Tapi Jorok.” Jawab Anto.
“Jorok?” Tanya Hayati.
“Iya. Katanya waktu kecil Junanya suka ingusan, trus Makan Nasi Goreng bercampur Ingus. Gak kecil-kecil Juga sih. Udah kelas empat SD.” Anto menerangkan.
“Eh perasaan gua punya Rekaman dia lah..” Jawab Anda sambil mengeluarkan Hp nya. Dan memutar Mp3 Rekaman Suara Ajoess bersama Mak nya kemaren.

Anto,dan Anda tertawa mendengar Omongan Ajoess sama Maknya. Seftian hanya tersnyum.
Hayati Hanya diam mendengar rekaman tadi.
“Tapi kok beda ya dengan Ucapannya tadi di dalam tenda..?” Tanya Hayati.
“Munkin tadi Dapat Ilham atau wangsit dalam Tidurnya kali. Jadi tadi ngomong kek begituan..” Jawab Anda sambil tertawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun