Ini artinya agen-agen dalam jaringan penyelundupan manusia sungguh kompleks, bahkan perusahaan besar dan legal sekalipun bisa ikut masuk kedalamnya. Para penyelundup juga tidak melulu orang-orang bodoh. Mereka bisa juga terdiri dari orang-orang yang berpengetahuan dan berkemampuan teknologi tinggi, bahkan berilmu di bidang intelejen. Pernah dilaporkan adanya pendatang gelap yang terdiri dari para aktivis yang beroperasi di Australia, masuk ke wilayah perairan Indonesia secara ilegal dengan maksud mendukung kemerdekaan rakyat Papua [5] (Berita Antara17 Agustus 2013). Juga pernah diberitakan ada belasan warga negara Korea yang masuk diam-diam ke Indonesia lalu tertangkap sedang melakukan aksi kejahatan cyber di sebuah rumah yang mereka sewa. Hari-hari belakangan juga ditemukannya lima orang ”asing” berkewarganegaraan Cina, yang menyelusup secara ilegal ke Indonesia, bahkan sampai bisa melakukan aktivitas diam-diam di lahan milik TNI
Mengapa mereka menyelundup ke negara lain? Pada kasus-kasus yang disebutkan belakangan tidak lain dan tidak bukan untuk memenuhi tugas atau menjalankan misi tertentu yang tidak ada sangkut paut dengan kemiskinan dirinya ataupun penindasan yang dialami di negara asal. Mereka masuk secara diam-diam, untuk tujuan-tujuan kekuasaan, dalam rangka mengisi kebutuhan militer atau kepentingan politik tertentu atau dalam rangka menimbulkan ransangan-ransangan ketidakamanan kepada negara target.
Secara demikian kita dapat mengatakan bahwa penyelundupan manusia merupakan sebuah gejala multi fungsi untuk mencapai keamanan pada seseorang, sekelompok orang, bahkan suatu bangsa/negara. Keuntungan uang dari penyelundupan manusia tidak melulu ada di pihak agen penyelundup. Para penyelundup pun terdiri dari orang-orang yang sedang mencari keuntungan uang, sebagai orang bayaran yang menjalankan tugas-tugas khusus. Berkemungkinan pula penyelundupan manusia mengandung tujuan-tujuan ekspansi ekonomi dan hegemoni.
Suatu sumber menyebutkan ribuan pekerja Cina berdatangan ke Indonesia secara diam-diam. Mereka banyak ditemukan di Bayah (Pandeglang, Banten) dan di Papua.[6] Sebagian berhasil ditangkap oleh jajaran kepolisian dari Polda Banten. Saat ditemukan mereka sedang berada di sekitar dermaga PT Cemindo Gemilang (PT Gama) Bayah. Jauh sebelum temuan-temuan ini telah mencuat isu banyaknya tenaga kerja asing ilegal asal India di Batam yang sempat menimbulkan kerusuhan di sebuah perusahaan galangan kapal akibat kecemburuan buruh pribumi. Kapan dan bagaimana orang-orang asing ini bisa masuk ke Indonesia diam-diam dan dalam jumlah yang banyak membutuhkan sebuah penyelidikan sendiri. Yang jelas kehadiran warga negara asing ilegal yang makin beragam-ragam asal negaranya dan jumlahnya terus bertambah telah mengubah status Indonesia, yang semula sebagai negara transit (singgah) penyelundupan manusia menjadi negara destinasi/terget penyelundupan manusia.
Maka untuk Indonesia hari ini penyelundupan manusia sudah harus dilihat sebagai permasalahan darurat. Hal ini bukan saja ditinjau dari segi kerawanan wilayah, yang terdiri dari banyak teluk, sungai dan hutan belukar yang menghadap ke laut lepas. Tingkat kewaspadaan yang rendah dari pemerintahan lokal dan aparat keamanan yang bertugas di daerah-daerah rawan penyelundupan merupakan satu masalah tersendiri. Pertimbangan-pertimbangan ekonomi politik kadang juga menghalangi pemerintah untuk bersungguh-sungguh dalam memerangi penyelundupan manusia. .
Ancaman yang ditimbulkan oleh penyelundupan manusia menjangkau area yang kritikal untuk kelangsungan hidup negara, mulai dari keamanan teritorial hingga kedaulatan negara sampai ke ancaman keamanan manusia dan keberlangsungan pembangunan ekonomi negara. Sebuah pemerintahan negara yang tidak sensitif terhadap permasalahan penyelundupan manusia membahayakan untuk kelangsungan hidup negara itu dan kelangsungan hidup penduduknya. Mari sama-sama kita menjaga wilayah NKRI dari penyelundupan manusia. Waspadai kehadiran orang-orang asing, ketahui apakah kehadirannya untuk tujuan-tujuan yang wajar atau untuk maksud yang bisa merugikan keamanan nasional.
-------------------------------------------------------------
[1] http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/02/15/mi8gw0-perairan-indonesia-rawan-penyelundupan-manusia,15 Februari 2013
[2]http://www.tribunnews.com/internasional/2013/01/01/500-warga-rohingya-berenang-menuju-malaysia 1 Januari 2013
[3] http://www.tribunnews.com/regional/2013/07/05/dihantui-osama-7-warga-pakistan- lari-ke-indonesia,5 Juli 2013
[4] http://www.tribunnews.com/internasional/2010/06/23/14-wni-tewas-setelah-kapal-tenggelam-di-malaysia, 23 Juni 2010.