Mohon tunggu...
Azriel HudansyahPutra
Azriel HudansyahPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa Yang Menempuh Jurusan Sejarah di Universitas Negeri Malang

Penulis bernama Azriel hudansyah atau yang dikenal juga dengan panggilan nama pena Ranmaru, penulis lahir pada hari minggu tanggal 22 Juli tahun 2001 di kota Metropolitan Surabaya dan berdomisili dikabupaten Sidoarjo. saat ini sedang menempuh studi dengan mengambil jurusan sejarah di Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Negara Ideal ala Pain, Pandangan Serta Perspektif Filsafat Hobbes dalam Melihat Konflik dan Penindasan yang Terjadi Antar Negara

18 Oktober 2021   01:07 Diperbarui: 18 Oktober 2021   01:36 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pain berangkat dari pandangan state of nature-nya bahwa manusia adalah makhluk yang bodoh dan tidak akan pernah saling memahami. Karena manusia selalu egois dan lebih mementingkan kepentingannya sendiri Hasrat manusia untuk memenuhi kebutuhan dirinya meluas dan bersatu menjadi kebutuhan Negara. 

Negara yang terdiri dari individu-individu juga berjuang demi terciptanya masyarakat ideal (semacam bonum commune atau societas perfecta) bagi dirinya sendiri. bonum commune itu bisa berwujud kemakmuran, stabilitas ekonomi, stabilitas keamanan dan perdamaian

Terwujudnya kedamaian yang seperti ini menjadi masalah ketika bangsa yang satu harus berhadapan dengan bangsa yang lain dan individu yang satu harus berhadapan dengan individu yang lain ketika sama-sama memperjuangkan kedamaian, yang perlu di Ingat bahwa dalam filsafat Hobbes juga disebutkan bahwa manusia adalah mahluk egois yang pasti akan saling berperang demi mewujudkan eksistensi dan keinginan hasratnya.  

Problem ini terjadi karena kedamaian baru bisa terwujud melalui terpenuhinya kebutuhan diri dan terwujudnya bonum commune. Terpenuhinya kebutuhan hidup satu individu berarti hilangnya satu kesempatan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi individu yang lain. 

Kedamaian satu individu menimbulkan penderitaan bagi individu yang lain. Bellum omnium contra omnes, manusia harus berperang demi keadilan hasrat eksistensialnya masing masing

Konflik dan penjajahan antar negara dalam perspektif Hobbes

Sumber-sumber pemenuhan kebutuhan hidup yang terbatas menjadikan individu-individu harus berlomba-lomba untuk sesegera mungkin memenuhi kebutuhan hidupnya.Karena menjadi arus dan kecenderungan bersama, perlombaan untuk memenuhi kebutuhan hidup ini terlegalisasi. 

Sayangnya, usaha untuk memenangkan perlombaan ini menjadi tak terkendali. Banyak individu dan negara ingin ambil jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan dirinya dengan berperang dan menaklukkan negara yang lain. Dari peperangan ini muncul pembedaan negara besar dan kecil.

Negara-negara besar adalah negara-negara yang kerapkali memenangkan peperangan dan dengan demikian menguasai semakin banyak sumber-sumber pemenuhan kebutuhan hidup. 

Sebaliknya, negara-negara kecil adalah negara yang kerapkali kalah dalam peperangan sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena sumber-sumber pemenuhan kebutuhan hidupnya dirampas oleh negara-negara besar. 

Intinya negara negara besar adalah penindas bagi negara yang lebih kecil, sedangkan konsep negara kecil dan besar tercipta melalui dikotomi kebutuhan diri suatu individu atau negara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun