Pain berangkat dari pandangan state of nature-nya bahwa manusia adalah makhluk yang bodoh dan tidak akan pernah saling memahami. Karena manusia selalu egois dan lebih mementingkan kepentingannya sendiri Hasrat manusia untuk memenuhi kebutuhan dirinya meluas dan bersatu menjadi kebutuhan Negara.Â
Negara yang terdiri dari individu-individu juga berjuang demi terciptanya masyarakat ideal (semacam bonum commune atau societas perfecta) bagi dirinya sendiri. bonum commune itu bisa berwujud kemakmuran, stabilitas ekonomi, stabilitas keamanan dan perdamaian
Terwujudnya kedamaian yang seperti ini menjadi masalah ketika bangsa yang satu harus berhadapan dengan bangsa yang lain dan individu yang satu harus berhadapan dengan individu yang lain ketika sama-sama memperjuangkan kedamaian, yang perlu di Ingat bahwa dalam filsafat Hobbes juga disebutkan bahwa manusia adalah mahluk egois yang pasti akan saling berperang demi mewujudkan eksistensi dan keinginan hasratnya. Â
Problem ini terjadi karena kedamaian baru bisa terwujud melalui terpenuhinya kebutuhan diri dan terwujudnya bonum commune. Terpenuhinya kebutuhan hidup satu individu berarti hilangnya satu kesempatan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi individu yang lain.Â
Kedamaian satu individu menimbulkan penderitaan bagi individu yang lain. Bellum omnium contra omnes, manusia harus berperang demi keadilan hasrat eksistensialnya masing masing
Konflik dan penjajahan antar negara dalam perspektif Hobbes
Sumber-sumber pemenuhan kebutuhan hidup yang terbatas menjadikan individu-individu harus berlomba-lomba untuk sesegera mungkin memenuhi kebutuhan hidupnya.Karena menjadi arus dan kecenderungan bersama, perlombaan untuk memenuhi kebutuhan hidup ini terlegalisasi.Â
Sayangnya, usaha untuk memenangkan perlombaan ini menjadi tak terkendali. Banyak individu dan negara ingin ambil jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan dirinya dengan berperang dan menaklukkan negara yang lain. Dari peperangan ini muncul pembedaan negara besar dan kecil.
Negara-negara besar adalah negara-negara yang kerapkali memenangkan peperangan dan dengan demikian menguasai semakin banyak sumber-sumber pemenuhan kebutuhan hidup.Â
Sebaliknya, negara-negara kecil adalah negara yang kerapkali kalah dalam peperangan sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena sumber-sumber pemenuhan kebutuhan hidupnya dirampas oleh negara-negara besar.Â
Intinya negara negara besar adalah penindas bagi negara yang lebih kecil, sedangkan konsep negara kecil dan besar tercipta melalui dikotomi kebutuhan diri suatu individu atau negara