Mohon tunggu...
Azriel HudansyahPutra
Azriel HudansyahPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa Yang Menempuh Jurusan Sejarah di Universitas Negeri Malang

Penulis bernama Azriel hudansyah atau yang dikenal juga dengan panggilan nama pena Ranmaru, penulis lahir pada hari minggu tanggal 22 Juli tahun 2001 di kota Metropolitan Surabaya dan berdomisili dikabupaten Sidoarjo. saat ini sedang menempuh studi dengan mengambil jurusan sejarah di Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Negara Ideal ala Pain, Pandangan Serta Perspektif Filsafat Hobbes dalam Melihat Konflik dan Penindasan yang Terjadi Antar Negara

18 Oktober 2021   01:07 Diperbarui: 18 Oktober 2021   01:36 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hobbes adalah penganut Empirisme yang berkembang pada abad ke 16 saat itu, dalam pandangan kenegaraan nya Hobbes cenderung berpandangan egoistik, manusia adalah mahluk egois yang selalu bersaing untuk bertahan hidup dan menonjolkan eksistensinya, hal ini bisa dilihat dari perkataan nya “ Bellum Omnium Contra Omnes/perang melawan segalanya” dalam kalimat ini ia menggambarkan manusia sebagai mahluk yang berpedoman pada ego nya untuk saling mempertahankan hidup seperti halnya perkataan homo homini lupus (manusia adalah serigala bagi sesama) nya.

Maka dibentuknya suatu negara sebagai wadah serta paksaan hegemoni untuk mengikat dan memaksa orang orang agar patuh pada supremasi hukum yang berlaku. Hobbes juga banyak menyinggung konsep gereja dalam konsep Levyatan nya, menurutnya agama adalah alat suprematif yang dapat digunakan oleh lembaga negara (raja) untuk mengikat dan memaksa seseorang untuk tunduk dalam kekuasaan negara yang monopolistik dan hegemoni.

Di dalam filsafat Hobbes, Leviathan merupakan simbol suatu sistem negara. Seperti Leviathan, negara haruslah berkuasa mutlak dan ditakuti oleh semua rakyatnya, karena hanya dengan cara inilah manusia-manusia dapat mengalami ketertiban dan kebahagiaan yang ideal

Pain dan konsep kedamaian yang diterapkan nya

Pain adalah tokoh fiktif yang ada dalam serial Naruto, ia mewujudkan perdamaian dengan menghancurkan rezim Hanzo yang totaliter (walau pada kenyataan nya ia lebih totaliter dari Hanzo) lalu ia mendeklarasikan dirinya sebagai tuhan yang membawa keselamatan bagi negaranya dengan Konan  sebagai diplomat.

Bisa kita lihat bahwa konsepsi negara ala pain ini mirip dengan konsepsi negara ala Hobbes dengan Levyatan versinya sendiri, bukan gereja yang menjadi alat konrol negara tetapi Pain sendiri lah yang mendirikan agama “rasa sakit” lalu menjadi tuhan atas agamanya itu dan menebarkan teror bagi penduduknya untuk mengontrol mereka dengan rasa takut (walau pain juga menjamin kesejahterana mereka) sebagai bagian dari otorisasi, jaminan  pengontrolan dan keamanan bagi rakyat Amegakure.  

Pain  nampaknya juga menganut konsep egoisme Hobbes yang dibuktikan dengan perkataan nya sebagai berikut

"Dalam dunia terkutuk ini, kedamaian dimana setiap orang saling mengerti hanyalah sebuah angan-angan”.

Dalam kalimat tersebut Pain ingin menekankan bahwa manusia adalah mahluk yang mementingkan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan orang lain jika itu menyangkut hasrat ego nya, cara berpikir Pain mengenai manusia mirip dengan Hobbes yang berpikir bahwa manusia akan saling berbenturan satu sama lain (walau harus saling membunuh) jika menyangkut hasrat pemenuhan eksistensialnya

Itulah mengapa baik Pain maupun Hobbes berpandangan supaya mewujudkan suatu tatanan negara yang totalistik untuk menundukkan setiap individu dan mengikatnya secara paksa agar tidak terjadi perang, bahkan Pain lebih ekstrem lagi ia berniat menundukkan negara lain dibawah supremasinya demi mengontrol mereka juga. Hal yang juga sama dilakukan oleh negara negara adikuasa didunia nyata

State of nature menurut Pain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun