Mohon tunggu...
Rani fairus Rohmi
Rani fairus Rohmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Seni Lukis pada Anak Usia Dini

20 Juni 2023   09:59 Diperbarui: 20 Juni 2023   10:07 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seni Lukis adalah salah satu cabang seni rupa yang tercipta dari imajinasi seniman dan di ekspresikan melalui media garis, warna, tekstur, bahkan bidang dan juga bentuk lukisan yang akan di buat Sebagai salah satu cabang seni rupa, seni lukis telah ada sejak zaman prasejarah dan terus berkembang seiring perubahan zaman. Adapun menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia (1991), definisi seni lukis adalah berasal kata latin "ars" yang artinya keahlian mengekspresikan ide-ide dalam pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan serta imajinasi penciptaan benda, suasana yang mampu menimbulkan rasa indah.

Sedangkan menurut para ahli Leo Tolstoy Pengertian seni lukis adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis. (2000).

Seni lukis mencakup berbagai gaya, teknik, dan subjek yang dapat diekspresikan oleh seniman melalui media lukis. Gaya seni lukis dapat berkisar dari realisme hingga abstraksi, impresionisme, ekspresionisme, kubisme, surealisme, dan banyak lagi. Setiap gaya memiliki ciri khasnya sendiri dalam penggunaan warna, penanganan komposisi, dan penggambaran objek.

Teknik yang digunakan dalam seni lukis juga sangat beragam. Beberapa teknik umum meliputi kuas, pisau palet, jari, spons, atau bahkan jangka sorong untuk menciptakan berbagai efek visual dan tekstur pada kanvas atau permukaan lainnya. Selain itu, seniman juga dapat memilih untuk menggunakan cat air, cat minyak, cat akrilik, tinta, atau media lainnya sesuai dengan preferensi dan gaya mereka.

Subjek dalam seni lukis juga sangat beragam. Seniman dapat menggambarkan pemandangan alam, potret manusia, benda mati, abstraksi non-representasional, atau bahkan interpretasi subjek yang lebih abstrak seperti perasaan, ide, atau konsep.

Seni lukis tidak hanya menjadi media ekspresi kreatif bagi seniman, tetapi juga dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi dan refleksi sosial, menyampaikan pesan atau melukiskan peristiwa sejarah atau kisah budaya. Lukisan juga dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi penonton serta menginspirasi diskusi dan interpretasi yang berbeda. Dalam perkembangannya, seni lukis telah meluas ke berbagai medium dan platform, termasuk seni digital di era modern. Namun, inti dari seni lukis tetap sama, yaitu menciptakan karya visual yang memanfaatkan elemen-elemen artistik seperti warna, garis, bentuk, tekstur, dan komposisi untuk menghasilkan karya seni yang unik dan penuh ekspresi.

Motorik halus adalah kemampuan untuk menggerakkan otot-otot kecil pada tangan, jari, dan pergelangan tangan dengan koordinasi dan kontrol yang baik. Motorik halus melibatkan kegiatan yang membutuhkan presisi, ketepatan, dan kehalusan gerakan pada bagian tubuh tersebut.

Keterampilan motorik halus berkembang seiring pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada usia dini, anak mulai mengembangkan kemampuan motorik halus melalui aktivitas seperti menggenggam, meraih, menggerakkan jari, dan memanipulasi objek kecil. Kemudian, mereka mulai belajar mengontrol gerakan tangan dan jari secara lebih terperinci dan presisi.

Kemampuan motorik halus yang berkembang dengan baik penting bagi anak dalam menjalankan tugas sehari-hari, seperti mengancingkan baju, menggambar, menulis, memegang alat tulis, menggunakan alat makan, dan berbagai aktivitas lain yang memerlukan kontrol halus. Motorik halus yang baik juga berkontribusi pada perkembangan keterampilan kognitif, seperti memecahkan masalah, mengembangkan pemikiran logis, dan meningkatkan fokus dan konsentrasi.

Stimulasi motorik halus pada anak sangat penting dalam rangka membantu perkembangan kemampuan tersebut. Kegiatan seni, seperti mewarnai, menggambar, atau membuat kerajinan tangan, merupakan contoh aktivitas yang dapat merangsang dan mengembangkan motorik halus anak. Selain itu, bermain dengan puzzle, merangkai permainan konstruksi, menggunakan alat makan sendiri, bermain dengan pasir, atau melakukan kegiatan merajut atau menganyam juga dapat membantu meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

Dengan memperhatikan dan memberikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas yang merangsang motorik halus, kita dapat membantu mereka mengembangkan kekuatan, kecekatan, dan koordinasi gerakan tangan yang penting untuk kehidupan sehari-hari dan pencapaian perkembangan yang optimal.

Ada banyak sekali kegiatan seni lukis yang dapat membantu mengembangkan motorik halus anak. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan yang dapat melatih mengembangkan motorik halus anak :

1. Mewarnai dengan pensil warna atau crayon: Ajak anak untuk mewarnai gambar menggunakan pensil warna atau crayon. Hal ini melibatkan gerakan tangan yang lebih kecil dan membantu mereka mengembangkan kontrol motorik halus.

2. Melukis dengan kuas: Berikan anak kuas dan cat air, dan biarkan mereka melukis dengan menggunakan gerakan-gerakan yang terkendali. Ini membantu meningkatkan keterampilan koordinasi tangan-mata dan kontrol motorik saat mereka mengendalikan kuas dan cat.

3. Finger painting: Aktivitas melukis dengan menggunakan jari-jari anak dapat sangat menyenangkan dan membantu mengembangkan motorik halus. Biarkan mereka menggambar dan menciptakan gambar dengan menggunakan jari-jari mereka sebagai kuas.

4. Menggunakan alat lukis yang berbeda: Ajak anak untuk mencoba menggunakan alat lukis yang berbeda seperti spidol, kapur tulis, atau pulpen. Setiap alat memiliki tekstur dan cara penggunaan yang berbeda, sehingga akan melibatkan gerakan tangan yang beragam dan mengembangkan motorik halus mereka.

5. Menggambar dengan detail: Minta anak untuk melukis gambar dengan detail yang lebih kompleks, seperti menggambar wajah, binatang, atau benda-benda di sekitar mereka. Kegiatan ini membutuhkan ketelitian dan mengharuskan mereka untuk menggunakan gerakan tangan yang lebih halus.

6. Menggunakan stensil atau templat: Sediakan stensil atau templat gambar untuk anak. Biarkan mereka menggambar di sekitar garis-garis atau bentuk-bentuk yang sudah ada. Ini membantu anak mengembangkan ketepatan dan kontrol gerakan tangan saat mereka melukis di dalam garis atau bentuk yang ditentukan.

7. Collage atau teknik papercraft: Selain melukis, Anda juga bisa mengajak anak untuk membuat kolase atau karya seni kertas lainnya. Menggunting, melipat, dan menempelkan kertas akan melibatkan gerakan tangan yang halus dan membantu mengembangkan motorik mereka.

Kegiatan tersebut dapat memberikan anak kesempatan untuk bereksplorasi dan mengekspresikan kreativitas mereka dalam kegiatan seni lukis. Dengan variasi kegiatan dan latihan yang teratur, anak-anak dapat terus meningkatkan keterampilan motorik halus mereka melalui seni lukis.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun