Mohon tunggu...
rani nuraini
rani nuraini Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar, mahasiswa

Masih dalam proses belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film Fahrenheit 451 (2018)

28 Juni 2020   14:14 Diperbarui: 28 Juni 2020   19:06 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : amazon.com

Tokoh John harusnya berkaca pada dirinya sendiri dan tidak selalu menyalahkan Montag. Karena pada dasarnya John sendiri sudah berkhianat dan selalu berpura-pura seakaan dia orang yang ‘bersih’.

Endingnya sedikit kurang menarik sih menurut saya, karena lembaga Salamander ini masih ada dan terus berusaha memusnahkan buku-buku secara fisik serta membatasi pengembangan pengatahuan masyarakat dari berbagai sumber bacaan.

Saya sangat tidak suka dengan tokoh Douglas dan ketika dia mati dibakar oleh Montag, saya merasa sangat senang dan bahagia. Karena tokoh jahatnya sudah meninggal. Menurut saya dia bersikap seperti itu, karena dia ingin mengambil posisi Montag dan ingin direkomendasikan menjadi ketua serta menggantikan John, jika nantinya dia sudah purna.

Penulis : RN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun