Namun semua menjadi berubah ketika saat Montag membakar sekumpulan perangkat computer yang memuat beberapa jenis buku digital, dia melihat sebuah cuplikan seakaan dia pernah mengalaminya sebelumnya. Hal ini pun membuat Montag mulai merasa ragu dengan tujuan dan apa yang dilakukannya selama ini. pertanyaan seputar ‘mengapa kita membakar buku?’; ‘apakah Bejamin Franklin memadamkan api atau menyulut api’; dan sebagainya.
Diantara semua kebimbangan tersebut, Montag bertemu dengan salah satu anggota komunitas Eel yang bernama Clarrise. Yang mana dia terkadang menjual informasi kepada John dan anggota komunitas Eel lainnya. Kebimbangan yang dialami oleh Montag ini semakin mejadi ketika dia dan timnya melakukan penyergapan di rumah tua di tengah hutan.
Di dalam rumah tersebut ada seorang wanita lanjut usia yang sedang membaca buku. Di sana dia menyimpan memiliki perpustakaan pribadi. Dan sesuai dengan peraturan, tim Salamander ini haruslah membakar buku-buku tersebut dan pengetahuan lainnya yang tidak boleh dibaca oleh publik.
Namun, siapa sangka si wanita lanjut usia ini justru lebih memilih mati dibakar bersama dengan buku-buku miliknya. Dan sebelum meninggal, dia mengucapkan ‘omnis’, yang mana kata tersebut membuat guncangan kebingungan pada masyarakat dan Montag. Rasa bimbang pun semakin menjadi, sehingga akhirnya Montag menemui Clarrise untuk menanyakan mengenai arti kata dari ‘omnis’. Dan penasaran dengan alasan dibalik mengapa wanita lanjut usia tersebut mau meninggal bersama dengan buku-bukunya.
Dalam prose pemuasan rasa penasarannya tersebut, timbullah perasaan suka terhadap membaca dan mengerti pentingnya keberagaman membaca buku untuk memperluas pengetahuan yang dimiliki. Clarrise membawa Montag ke tempat paling aman bagi komunitas Eel, yang mana di sana mereka menjalankan suatu projek yang bernama ‘omnis’.
‘Omnis’ ini adalah projek pemindahan berbagai bahasa dan pengetahuan dari buku-buku yang mereka miliki dan baca ke dalam bahasa DNA dan memasukkannya ke dalam tubuh sebuah burung. Sehingga pengetahuan dapat tersebarluaskan melalui perkembangbiakan dari burung tersebut.
Karena pengucapan kata tersebut, dikerahkan seluruh anggota tim Salamander untuk mencari tahu keberadaan dari ‘omnis’ tersebut. Bahkan mereka tidak segan-segan untuk membunuh mereka. Meski begitu Montag yang mulai sadar bahwa buku dan pengetahuan lainnya tidak seburuk itu, mulai berusaha untuk melindungi dan membantu komunitas Eel.  Berbagai hal yang dibutuhkan mereka untuk menjalankan projek ‘omnis’ tersebut, Montag berusaha penuhi atau bantu. Hingga tindakannya tersebut mulai dicurigai dan ketahuan akhirnya, Montag pun menjadi buronan di dalam kota tersebut.
Dan pada akhirnya tim Salamander tahu lokasi dari ‘omnis’ ini sehingga mereka pun membakar dan juga secara tidak langsung membunuh beberapa anggota komunitas Eel yang bertalenta dalam hal mengingat buku yang mereka baca. Di sini lah akhir dari kehidupan Montag, karena setelah dia melepaskan burung ‘omnis’, dia dibakar oleh ketua tim Salamander. Sekarang burung tersebut terbang bebas dan beradaptasi serta berkembangbiak dengan kawanan sejenisnya. Serta terus berkembangbiak dan baranakpinak, menyebarkan DNA pengetahuan tersebut.
Pendapat saya :
‘Tetesan’ yang digunakan dalam film ini menurut saya bukan untuk meningkatkan ingatan, melainkan justru semakin merusak ingatan. Terbukti ketika tokoh Montag tidak menggunakan ‘tetesan’ tersebut, ingatan masa kecilnya mulai kembali dan terlihat jelas.
Dengan melihat ini saya merasa tidak semua orang jahat tahu apa yang mereka lakukan itu salah atau benar. Memang ada yang berbuat sesuai dengan aturan atau keinginannya sendiri. Sama halnya seperti Montag yang pada dasarnya dia tidak tahu mengenai kebenaran dibalik semua perbuatan yang dilakukannya, yaitu membakar buku dan pengetahuan lainnya dalam bentuk apapun itu.