Ning hanya diam. Jemarinya tak henti menggerakkan jarum, merenda benang-benang hitam berkilat. Benang-benang sepi yang terus saja menjurai. Walau keranjang di sisinya telah dipenuhi berkuntum-kuntum bunga hitam.
Ah, panggil dia Ning.
Perempuan berkalung sunyi. Bertabur pecahan waktu. Berkerudung abu-abu.
Palembang ||11102014||
HAWA NING
bukan langit
tapi tak kalah kokoh dari langit
bukan laut
namun lebih luas meluas dari laut
bukan matahari
tidaklah ia kalah benderang dari matahari
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!