[caption caption="contoh diskon dalam catalog"][/source: catalog ORIFLAME ; picture was taken by Rani Indriani]
Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai apa itu piutang dan bagaimana pengambilan keputusan pra piutang itu dilaksanakan sehingga piutang tidak tertagih tidak terlalu besar yang berdampak akan kerugian bagi finansial perusahaan. Alasan sebuah perusahaan menetapkan kebijakan piutang menjadi salah satu trik agar penjualan menjadi semakin meningkat. Selanjutnya jika kebijakan dari piutang telah dijalankan maka kita sebagai pengusaha atau sisi dari pihak penjual tentunya ingin piutang tersebut segera dilunasi .
***
Untuk memicu konsumen segera melunasi utangnya maka berikanlah diskon . Lantas bagaimanakah pemberian diskon pada piutang usaha?. Piutang dagang adalah janji pembeli untuk membayar jumlah yang terutang atas jasa dan barang yang dijual. Piutang dagang normalnya diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu 30 sampai dengan 90 hari. Oleh karena itu, jika perusahaan mengklasifikasikan asetnya atas lancar dan tidak lancar maka piutang dagang akan dimasukkan ke dalam asset lancar. Piutang dagang diakui dan dicatat sebesar harga yang sesungguhnya (actual price), yaitu harga yang tercantum pada katalog dikurangi dengan diskon dagang (trade discount). Selain potongan dagang penjual juga dapat memberikan diskon penjualan (sales discount). Diskon penjualan ini dinyatakan dengan syarat kredit ( credit term ) misalnya 2/10 , n/30 yang artinya jumlah kotor yang jatuh tempo dalam 30 hari, akan tetapi jika pembeli membayar dalam batas waktu diskon 10 hari maka akan mendapatkan potongan seharga 2%. Atau 3/15, EOM artinya jumlah kotor jatuh tempo pada akhir bulan akan tetapi jika pelanggan membayar dalam waktu 15 hari maka akan mendapat diskon 3%.
Sehubungan dengan diskon penjualan, ada dua metode yang dapat digunakan dalam mecatat piutang dagang, yaitu metode kotor (gross method) dan metode bersih (net method). Dalam metode kotor, piutang dagang akan dicatat pada nilai kotor. Jika pelanggan membayar dalam jangka waktu diskon dengan kata lain pelanggan mengambil diskon pada saat pembayaran maka pencatatanya pada laporan laba rubi akan mengurangi akun penjualan. Apabila metode bersih digunakan, piutang dagang dicatat pada nilai bersih setelah dikurangi diskon penjualan . Oleh karena itu, jika diskon tidak diambil maka pada tanggal habisnya masa diskon, piutang dagang harus disesuaikan artinya harus ditambahkan kembali pada akun diskon penjulan yang hilang (sales discount forfeited).
Untuk menjelaskan pengakuan piutang dagang, asumsikan bahwa suatu perusahaan menjual 10 unit barang dagangannya secara kredit dengan harga katalog $1.100 per unit (termasuk PPN) pada 20 Desember 2011. Barang dijual dengan potongan dagang 10% dan syarat kredit 2/10,n/30. Ayat jurnal yang dibuat adalah:
GROSS METHOD
Piutang Dagang
Â
9.000
Â
Piutang PPN
Â
  900
Â
Â
Penjualan
Â
9.000 (90% X $1.100 X 10 X 100/110 )
Â
PPN Keluaran
Â
  900 (10% X 90% X $1.100 X 10 X 100/110)
    Â
Â
NET METHOD
Piutang Dagang
Â
8.820
Â
Piutang PPN
Â
  900
Â
Â
Penjualan
Â
9.000 (90% X 98% X $1.100 X 10 X 100/110 )
Â
PPN Keluaran
Â
  900 (10% X 90% X $1.100 X 10 X 100/110)
    Â
Â
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)/Value Added Tax (VAT) yang dikenakan oleh penjual kepada pembeli bagi penjual merupakan PPN Keluaran (VAT-Out). PPN terutang pada saat penyerahan atau pembayaran, mana yang lebih dulu.
Pada tanggal 30 Desember 2011, pembeli membayar setengah dari utangnya. Sisanya lagi dibayar pada bulan Januari 2012. Maka ayat jurnal yang dibuat pada 30 Desember 2011 adalah:
GROSS METHOD
Kas
Â
4860
Â
Diskon Penjualan
Â
    90
(2% X 4.500)
Â
Piutang Dagang
Â
4.500 (9.000 X 1/2 )
Â
Piutang PPN
Â
  450 (900 X 1/2 )
    Â
Â
NET METHOD
Kas
Â
4.860
Â
Â
Piutang Dagang
Â
4.410 (8.820 X 1/2 )
Â
Piutang PPN
Â
  450 (900 X 1/2)
    Â
***
Bagi para pemula yang akan memulai bisnisnya bisa dijadikan suatu rekomendasi untuk menerapkan diskon pada produk barang atau jasa yang anda jual. Baik diskon dagang atau trade diskon maupun diskon penjualan atau sales diskon . Maka anda bisa memilih pencatatan mana pada pembukuan keuangan perusahaan anda yang akan anda terapkan baik dengan gross method ataupun net method. Namun secara teoritis, dengan menggunakan metode bersih piutang dagang dinyatakan lebih mendekati nilai realisasi bersih dibandingkan metode kotor digunakan. Akan tetapi, untuk alasan kepraktisan, metode bersih jarang digunakan karena memerlukan tambahan analisis dan pembukuan untuk mencatat diskon penjualan yang hilang atas piutang dagang yang telah melewati periode diskon .
Â
SUMBER : Surya.Raja Adri Satriawan. 2012. Akuntansi Keuangan Versi IFRS+. Yogyakarta: Graha Ilmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H