Mohon tunggu...
Rani Gustika Sari 2001111116
Rani Gustika Sari 2001111116 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pacu Jalur Kabupaten Kuantan Singingi

24 Februari 2021   04:09 Diperbarui: 24 Februari 2021   04:58 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai perempuan  yang lahir di kabupaten kuantan singingidan tumbuh besar di daerah kota taluk kuantan, ada rasa bangga tersendiri dalam diri ini.  Dimana kota taluk kuantan ini daerahnya terkenal dengan tradisi pacu jalurnya, yang sekarang sudah menjadi suatu tradisi yang menginternasional.

Patut di banggakan juga pacu jalur ini pernah memperoleh kehormatan sebagai salah satu event nasional yang memperoleh piala anugrah pesona Indonesia kategori festival pariwisata terpopuler pada tahun 2017.

Pacu jalur merupakan sebuah perlombaan mendayung di sungai kuantan, dengan menggunakan sebuah perahu panjang yang terbuat dari kayu pohon yang besar. Panjang perahu ini bisa mencapai 25 hingga 40 meter dan lebar bagian tengah kiri perahunya 1,3 m s/d1,5 m, dalam bahasa penduduk setempat  Kata jalur berarti perahu. Setiap tahunnya,  tanggal 23 -- 26 agustus di adakan pacu jalur sebagai sebuah acara budaya masyarakat tradisional kabupaten kuantan singing,Riau. Bersamaan dengan perayaan hari kemerdekaan Repubplik Indonesia.

Festival pacu jalur ini biasanya di lakukan di sungai batang kuantan, hal ini yang sebagaimana tak lepas dari panjang catatan sejarah. Sungai batang kuantan yang terletak di antara kecamatan hulu kuantan bertepatan di bagian hulu di desa sungai pinang, dan kecamatan cerenti di hilir. Lokasi  itu telah di jadikan sebagai pelayaran jalur pada abad ke 17,  Dan di sungai ini pulaklah pacu jalur pertama kali di adakan. Sedangkan arena lomba pacu jalur bentuknya mengikuti aliran sungai batang kuantan. Dengan panjang lintasan sekitar 1km yang di tandai dengan enam  tiang pancang.

PROSES PEMBUATAN JALUR

Jalur adalah jenis perahu yang di buat dari batang kayu pohon yang besar, utuh, tanpa di belah-belah, di potong- potong atau di sambung-sambung. Ciri  ciri kayu yang di buat untuk jalur ini adalah: kukuh, kuat, ramping, artistik,  sehingga waktu berpacu tidak di khawatirkan pecah jalannya laju dan sedap di pandang. Pembuatan jalur di butuhkan waktu proses yang sangat panjang. Yang intinya masyarakat atau warga yang membuat jalur tersebut harus selalu kelompok, bersatu, tidak berpecah belah hubungan antara sesama dan selalu kerja keras buat terbuntuknya jalur tersebut. Proses pembuatan pacu jalur ini cukup panjang, yaitu:

Untuk menyusun rencana kerja pertama-tama di selenggarakan musyawarah atau rapek kampung yang di hadiri oleh berbagai unsur seperti pemukat adat, cendikiawan, kaum ibu dan pemuda, dipimpin oleh seorang pemuda desa, biasanya pemuka adat. Bila di sepakati untuk membuat jalur, lalu di tentukan  langkah lebih lanjut.

Memilih kayu, kayu yang di pilih itu harus memenuhi persyaratan kualitas( jenis ), ukuran dan lain lain, terutama bobot magis atau spiritualnya. Jenis kayu yang di pilih adalah kayu banio, kulim, kuyiang atau yang lainnya.

Menebang kayu, kayu yang di semah oleh pawang lain ditobang dengan alat kapak dan beliung, dahan dan ranting di pisahkan.
Memotong ujung, kayu yang sudah bersih  diabung (dipotong) ujungnya menurut ukuran tertentu sesuai dengan panjang jalur yang akan dibuat kemudian kulit kayu di kupas,diukur dibagian haluan, telinga, lambung dan kemudian dengan alat benang.

Pendadaan atau meratakan bagian depan (dada) yakni bagian atas kayu yang memanjang dari pangkal sampai ke ujung.
Melubangi bagian dalam kayu yang panjang itu dengan ketebalan yang seimbang.

Menggiling atau memperhalus bagian samping atas sehingga terbentuk bagian bibir perahu sekaligus mulai luar dan bagian atas.
Membentuk haluan kemudi

Menarik jalur yang sudah setengah jadi itu kekampung di sertai dengan upacara maelo jalur. Disisni kegotong royongan sangat besar artinya.
Menghaluskan, mengukir atau dinaikan keatas ran Account pian lalu diasapi.

Penurunan jalur kesungai, selesailah proses pembuatan perahu yang ditutup pula dengan upacara pula.

Dominasi peserta pacu jalur yang semuanya adalah laki-laki mendapat ruang utama pelaku budaya pacu jalur. Sementara kaum perempuan hanya memasak konji anak lobah. Dalam rangkaian festival itu laki-laki belum sepenuhnya di apresiasi karena di balik layar kekuatan pacu jalur, dilibatkan juga pelaku spiritual kebatinan yang ternyata ada pulak di sosok perempuan
PERLOMBAAN PACU JALUR

Perlombaan pacu jalur yang diadakan  di taluk kuantan memakai penilaian sistem gugur, sehingga pesertah yang kalah tidak boleh turut bermain kembali. Sedangkan para pemenanggnya akan di adukan kembali untuk mendapatakan  pemenang utama. Dimana  setiap regu akan bermain beberapa kali, dan regu yang selalu menang hingga perlombaan terakhir akan menjadi juarannya. Perlombaan pacu jalur meriah ini di mulai dengan tanda yang cukup unik, yaitu dengan membunyikan meriam sebanyak tiga kali.

Pada dentuman pertama jalur jalur yang telah ditentukan  urutannya akan berjejer digaris start dengan anggota setiap regu telah berada didalam jalur. Pada dentuman kedua mereka akan bersiap siaga untuk mendayung. Dan dentuman yang ketiga akan mulailah anak pacuannya untuk mendayung, Pada saat itulah penonton atau sporter dari jalur  yang bertanding. Sebagai catatan , ukuran dan kapisitas jalur serta jumlah peserta pacu dalam lomba ini tidak di persoalkan , karena  ada anggapan bahwa penentu kemenangan sebuah jalurlebih banyak di tentukan dari kekuatan migis yang ada pada kayu yang di jadikan jalur dan kekuatan kesaktian sang pawang "mengendalikan jalur".

Kegiatan pacu jalur merupakan pesta rakyat yang terbilang sangat meriah, menurut kepercayaan setempat  pacu jalur merupakan puncak dari seluruh kegiatan . segala upaya dan segala keringat yang mereka keluarkan  untuk mencari penghidupan selama satu tahun. Masyarakat kuantan singing tumpah ruah untuk menyaksikan acara yang ditunggu tunggu ini.

Selain sebagai acara olahraga yang banyak menyedot perhatian masyarakat , festival pacu jalur punya daya taril megis tersendiri. Festival pacu jalur dalam wujudnya memang merupakan hasil budaya dan karya seni khas yang merupakan perpaduan antara unsur olahraga,seni,dan olah batin. Namun masyrakat sekitar sangat percaya bahwa yang banyak menentukan kemengan dalam perlombaan ini adalah olah batin dari pawang perahu atau dukun perahu.keyakinan magis ini dapat dilihat dari keseluruhan  acara ini, yakni dari persiapan pemilihan kayu, pembuatan perahu, hingga acara perlombaan dimulai,yang selalu diiringi oleh ritual-ritual magis. Selain perlombaan , dalam pesta rakyat ini juga terdapat  rangkaian tontonan lainnya, diantaranya pecan raya, pertunjukan sanggar tari,pementasan lagu daerah, randai kuantan  singing dan pementasan kesenian tradisional lainnya dari kabupaten atau kota di Riau.

Keistimewaan

Kegiatan Pacu Jalur merupakan pesta rakyat yang terbilang sangat meriah. Bagi para wisatawan yang berkunjung ke acara ini dapat menyaksikan kemeriahan festival yang merupakan hasil karya masyarakat Kuantan Singingi ini. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Pacu Jalur merupakan puncak dari seluruh kegiatan, segala upaya, dan segala keringat yang mereka keluarkan untuk mencari penghidupan selama setahun. Pendeknya, Pacu Jalur selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Masyarakat Kuantan Singingi dan sekitarnya tumpah ruah menyaksikan acara yang ditunggu-tunggu ini. Karena meriahnya acara ini, konon beredar cerita, bahwa sepasang suami istri harus rela bercerai jika salah satu pasangannya dilarang mendatangi acara tersebut.

Selain sebagai event olahraga yang banyak menyedot perhatian masyarakat, festival Pacu Jalur juga mempunyai daya tarik magis tersendiri. Festival Pacu Jalur dalam wujudnya memang merupakan hasil budaya dan karya seni khas yang merupakan perpaduan antara unsur olahraga, seni, dan olah batin. Namun, masyarakat sekitar sangat percaya bahwa yang banyak menentukan kemenangan dalam perlombaan ini adalah olah batin dari pawang perahu atau dukun perahu. Keyakinan magis ini dapat dilihat dari keseluruhan acara ini, yakni dari persiapan pemilihan kayu, pembuatan perahu, penarikan perahu, hingga acara perlombaan dimulai, yang selalu diiringi oleh ritual-ritual magis. Pacu Jalur dengan demikian merupakan adu/unjuk kekuatan spiritual antar-dukun jalur.

 Selain perlombaan, dalam pesta rakyat ini juga terdapat rangkaian tontonan lainnya, di antaranya Pekan Raya, Pertunjukan Sanggar Tari, pementasan lagu daerah, Randai Kuantan Singingi, dan pementasan kesenian tradisional lainnya dari kabupaten/kota di Riau.
Para wisatawan yang berkunjung ke festival ini juga dapat mengunjungi obyek-obyek wisata lainnya yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi penyelenggaraan acara ini, seperti Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban di Desa Lubuk Ambacang, dan Desa Wisata Sentajo yang menyimpan warisan rumat adat tradisional zaman dahulu.

Untuk mengetahui Lokasi Pacu Jalur yang berada di Tepian Narosa berjarak kira-kira 150 km dari Kota Pekanbaru ke arah selatan. Dengan menggunakan kendaraan pribadi roda empat, para wisatawan yang ingin menyaksikan event besar ini, cukup menempuh perjalanan sekitar tiga setengah jam dari Kota Pekanbaru. Alernatif lain untuk menuju lokasi acara pesta rakyat ini adalah menggunakan transportasi umum yang tersedia dari Kota Pekanbaru menuju Kota Kuantan Singingi. Namun, karena belum tersedia angkutan dalam kota di Kabupaten Kuantan Singingi, pengujung disarankan untuk menggunakan jasa ojek dan mobil pick up menuju lokasi pertunjukan, Pengunjung yang menyaksikan festival ini tidak dipungut biaya.

Pemerintah kota setempat sedang merencanakan pembangunan fasilitas-fasilitas penunjang di sekitar lokasi Festival Pacu Jalur ini, seperti WC umum, masjid, tribun penonton, menara air bersih, trotoar, wisma, hotel, speed boat penolong, posko kesehatan, warung makan, toko suvenir, dan lain-lain.

Selain festifal pacu jalur dikuansing juga ada disebut dengan festivalPerahu Baganduang, yang tidak jauh kalanya dengan pacu jalur. Karna tardisi ini jugak di batang kuantan sungai dan menggunakan jalur juga. Perahu baganduang merupakan atraksi pertunjukan budaya yang dilakukan oleh masyarakat Kuantan Mudik, Kuantan Singingi. Perahu baganduang merupakan perahu yang digandengkan atau dirangkaikan sebanyak tiga perahu dengan menggunakan bambu dengan dihiasi ornament-ornamen tradisional yang berwarna-warni dan memiliki simbol adat setempat. Beberapa hiasan yang sering dipakai adalah daun kelapa, bendera, tanduk kerbau, padi, buah labu, cermin, lima payung, kain panjang, foto presiden dan wakil presiden, payung kuning, dan berbagai pernak-pernik lain yang digunakan untuk menghias perahu. Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Raya Idul Fitri dan dihadiri ribuan orang layaknya festival pacu jalur.

Masih banyak lagi tradisi dan kebudayaan yang ada di kabupaten kuantan singingi, yang harus teman teman ketahui juga dan untuk menambah wawasanya tentang tradisi dan kebudayaan yang ada di Indonesia ini Negara tercinta ini.

SELAMAT MEMBACA CERITA DARI SAYA SANAK SADONYO
SALAMKAYUAH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun