Adriani mengangguk tersenyum. Lama kelamaan ia ikut salah tingkah karena melihat Delfan selalu salah tingkah setiap berbicara dengannya.
"Aku Adriani," Adriani mengulurkan tangan ke arah Delfan ketika lelaki itu mengantarkan pesanan ke mejanya.
"Eh, salam kenal Adriani. Aku Delfan," balasnya kikuk, sebab ia sudah tahu nama gadis itu. Ia menggaruk belakang telinganya yang tidak gatal.
"Kamu sibuk?" tanya Adriani. Kantin sedang sepi karena sore kian beranjak, sebentar lagi waktunya kantin tutup. Hanya ada beberapa mahasiswa duduk-duduk dan sebagian kedai sudah dibereskan dan dibersihkan.
"Nggak. Kenapa?" jawab Delfan sambil mengangkat bahu, menyapu pandangan ke sekeliling kantin yang mulai sepi.
"Bisa temenin ngobrol?"
Delfan patah-patah mengangguk dan duduk di hadapan Adriani yang sedang asyik menyedot jusnya.
"Kamu suka banget jus stroberi?" tanya Delfan sambil memutar bola mata, menghindari tatapan Adriani.
"Iya, hehe," jawab Adriani sambil tersenyum.
"Nggak pernah beli di kedai lain?"
"Nggak, rasanya beda. Enak buatan kamu."