Milah tak kuasa menahan tangis melihat Nura berteriak parau sambil menggoyangkan jasadnya yang dingin. Ia ingin memeluk, tetapi tidak bisa. Di sisa nafas terakhirnya, ia gagal memberikan hadiah terbaik untuk ulang tahun Nura, entah itu detak jam dinding ataupun detak jantungnya. Semuanya sirna.
**
Rani Febrina Putri. Sedang terjun bebas ke dunia cerpen dan puisi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI