"Kamu bahkan belum sempat ibu ajarkan cara berbicara dan berjalan, Nak."
Aku ingin sekali menjawab, bahwa ibu tidak perlu merasa bersalah. Tetapi, seperti naluri ibu yang kita tahu, ibu bisa mengerti apa yang tak terucap dan apa yang tak terdengar. Aku yakin ibu memahami perasaanku. Jika hanya boleh ada satu hal yang aku syukuri, itu adalah perihal takdir yang mempertemukanku dengan ibu lagi, di akhirat, di rangkulan Tuhan.
Kami sempat berpisah di hari kelahiranku. Hari-hari berlalu, pagi menjemput malam dan malam mengantar pagi, kami tetap bertemu, namun ibu tak menyadarinya. Hingga akhirnya kami bertemu lagi dengan penuh kedamaian dan ketenangan, setelah sekian lama, sejak hari kelahiranku sekaligus hari kematianku.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI