Meskipun begitu, saya berhasil menyiasatinya dengan membuat jadwal belajar. Metode pembelajaran ini juga membuat saya lebih mandiri dan bertanggung jawab atas mata kuliah yang saya ambil.
 Saya tidak merasakan tekanan karena tertinggal mata pelajaran, karena saya dapat memutar ulang materi pembelajaran sebanyak yang saya mau. Di samping itu, saya juga mampu menyelesaikan beberapa mata kuliah yang saya sukai lebih cepat dari waktu yang diberikan. Karena itu, beberapa mata kuliah dapat selesai bahkan sebelum satu semester usai.
Beberapa mata kuliah yang saya ambil---dan saya sukai---adalah Psikologi Kepribadian yang diselenggarakan oleh Universitas Pelita Harapan dan Rhetoric: The Art of Persuasive Writing and Public Speaking yang diselenggarakan oleh Harvard University.
Saya mengambil mata kuliah Psikologi Kepribadian karena ketertarikan saya dalam mengenal seluk beluk kepribadian manusia yang sangat unik dan berbeda satu sama lain---dan mata kuliah ini melebihi ekspektasi saya.Â
Saya belajar mengenai existential vacuum atau kekosongan dalam diri, mempelajari Evolutionary and Dispositional Psychology, dan Humanistic Theory.Â
Pengajar dari Universitas Pelita Harapan menjelaskan tiap pembelajaran dengan pembawaan yang mudah dimengerti bagi pemula yang tidak memiliki latar belakang Psikologi sebelumnya, menyediakan video pembelajaran dan materi dalam bentuk dokumen PDF, mind map yang mampu memudahkan mahasiswa memahami arah pembelajaran, hingga forum diskusi dengan pengajar dan mahasiswa.
Setelah menyelesaikan mata kuliah Psikologi Kepribadian, saya mampu mengenali kepribadian yang sehat dalam diri sendiri maupun orang lain dan menganalisis pengalaman hidup diri sendiri maupun orang lain menggunakan sudut pandang teori yang relevan.
Mata kuliah kedua yang saya paling sukai adalah Rhetoric: The Art of Persuasive Writing and Public Speaking yang diselenggarakan oleh Harvard University. Mata kuliah ini mempelajari retorika, khususnya teori dan praktik penulisannya dalam menghasilkan suatu pidato yang bersifat persuasif.
Saya belajar dari contoh-contoh pidato klasik dari orang-orang yang berpengaruh dalam tatanan sejarah Amerika, seperti Martin Luther King Jr., John F. Kennedy, hingga Ronald Reagan, untuk mengeksplorasi dan menganalisis struktur dan gaya retorika mereka.
Penilaian akhir mata kuliah ini berupa penyusunan pidato retorika yang mengandung elemen-elemen retoris seperti pathos, ethos, logos, dan lain-lain. Saya membuat pidato bertemakan perubahan iklim di dunia dan dampak kecil dan dampak besarnya di Indonesia.Â
Tidak hanya berguna dalam menulis pidato, mata kuliah ini membuat saya mampu menyusun argumen yang mampu membujuk orang-orang untuk mengadopsi sudut pandang saya, mempersiapkan diri dari kemungkinan-kemungkinan counterargument yang mungkin akan dikeluarkan oleh pihak lawan dan cara menyikapinya, hingga gaya berbicara yang menarik dan menarik hati audiens.