Hal itu wajar karena seperti kita, orang lain tentu cenderung tidak ingin memperlihatkan kekurangan diri di muka umum, yang kita lihat dari orang lain hanyalah yang "bagus-bagusnya" saja.Â
Bersedih atau mengeluh boleh, itu memang beberapa jenis emosi yang dimiliki manusia. Akan tetapi, ingatlah kembali bahwa sejatinya tubuh kita hanyalah sebagian dari diri dan setiap individu memiliki nilai lebih dari sekadar tubuhnya saja.
Sumber:
Yayasanpulih.org. 2022. Apa Itu Body Positivity? -- Yayasan Pulih. [online] URL: [Diakses 6 Juni 2022].
Satu Persen. 2022. Body Positivity Malah Jadi Toxic Positivity. [online] URL: [Diakses 6 Juni 2022].
BBC Bitesize. 2022. From New York to Instagram: The history of the body positivity movement. [online] URL: [Diakses 6 Juni 2022].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H