Pada usia sekolah (6-12 tahun) anak akan berlomba-lomba untuk berkompetisi dengan teman sebayanya dalam meyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan pengetahuan dan akademik. (John W Santrock, 2007) mengatakan bahwa orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengkondisikan anak pada tahap ini. kondisi yang dimaksud adalah kondisi penyaluran ketekunan anak entah itu dalam perihal bermain ataupun dalam hal menyelesaikan tugas tugas sekolahnya. Pada tahap ini, anak akan dihadapkan dengan berbagai pengaruh sosial baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. Penggunaan gadget yang berlebihan pada tahap ini akan mengambat perkembangannya. Dikutip dari Jurnal Perempuan dan Anak: Dampak Negatif Penggunaan Gadget Bersadarkan Aspek Perkembangan Anak, Vol.4, No.1, Juli 2020, disebutkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dan tidak tepat akan menjadikan seseorang tidak peduli pada lingkungannya baik itu lingkungan keluarga maupun masyarakat. Pada masa ini seharusnya anak memiliki jiwa sosialisasi yang tinggi dengan teman sebayanya karena hal ini akan membantunya berkompetisi dan menngkatkan prestasinya. Namun anak yang sudah kecanduan bermain gadget akan merasa lebih agresif dan emosional karena ia menganggap bahwa pergerakan sekecil apapun dari orang lain akan mengganggunya. Selain itu ia akan malas melakukan kegiatan-kegiatan lain bahkan tidak peduli dengan keadaan sekitarnya. Penggunaan gadget yang berlebihan tidak hanya berdampak pada perkembangan sosial saja tetapi juga perkembangan kognitif anak. Diantaranya anak akan malas berfikir dan hanya mengandalkan internet untuk menjawab pertanyaan dari tugas sekolahnya sehingga menyebabkan ketergantungan, terjadi penurunan konsentrasi pada anak karena anak hanya terfokus pada gadgetnya, penurunan prestasi belajar karena waktu yang digunakan anak untuk bermain gadget lebih banyak dari pada waktu belajarnya.
Lingkungan keluarga khususnya orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak termasuk perkembangan kognitf dan psikososialnya, terlebih lagi pada usia pra sekolah dan usia sekolah karena pada masa ini anak mengalami perkembangan yang pesat. Namun hal tersebut dapat terhambat karena banyak faktor salah satunya penggunaan gadget yang berlebihan bagi anak. Solusi untuk mengatasi hal tersebut dimulai dari lingkungan keluarga terlebih dahulu, orang tua harus mampu menjalin hubungan yang baik dengan anak serta memperlakukan anak sesuai usianya sehingga anak merasa lebih nyaman dengan lingkungan keluarga daripada harus bermain gadget. Apabila orang tua memfasilitasi anak dengan memberinya gadget maka ia harus terlebih dahulu memastikan fitur-fitur digadget anak yang lebih mengarah pada edukasi agar lebih bermanfaat bagi anak. Disamping itu orang tua harus disiplin memberikan batasan waktu anak untuk bermain gadget serta tetap mengajarkan anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar agar anak tidak memiliki sikap antisosial. Di lingkungan sekolah, guru dapat menerapkan metode yang mengarah pada sosialisasi seperti metode diskusi perkelompok maupuan lainnya agar anak tidak hanya terfokus pada gadget tetapi juga bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Menurut pendapat penulis, penggunaan gadget memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan kognitif dan psikososial anak usia pra-sekolah (3-6 tahun) dan usia sekolah (6-12 tahun). Dampak positif dari gadget dapat dirasakan apabila anak menggunakannya dengan baik dan sesuai aturan. Tetapi gadget akan berdampak buruk pada anak apabila digunakan secara berlebihan dan tidak bermanfaat serta tanpa pengawasan orang tua. Disinilah peran orang tua dan guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan tersebut. Memberikan fasilitas berupa gadget kepada anak diperbolehkan mengingat era sekarang sudah memasuki era digital akan tetapi diperlukan pengawasan kepada anak saat menggunakan gadget agar perkembangan kognitif dan sosialnya dapat tumbuh dengan baik.
- Kesimpulan
Menurut teori psikososial Erikson, anak mengalami perkembangan yang sanagat pesat pada usia pra-sekolah (3-6 tahun) dan usia sekolah (6-12 tahun). Penggunaan gadget yang berlebihan di rentang usia tersebut akan mengahambat pekembangan kognitif serta psikososial anak termasuk akan berpengaruh pada perkembangan anak di tahap selanjutnya. Meskipun gadget memiliki berbagai dampak positif, tetapi dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan tidak dapat dihindarkan dari anak. Pengawasan dan support positf dari orang tua dan guru sangat diperlukan sehingga anak merasa nyaman dan tidak ketergantungan pada gadget. Dengan demikian perkembangan kognitif dan psikososial anak tetap dapat berlangsung dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, Eka, dkk. 2020. “Dampak Negatif Penggunaan Gadget Berdasarkan Aspek Perkembangan Anak”. Jurnal Perempuan dan Anak. Vol.4. No.1.
Febriyanto, Chandy. 2016. “Analisis Pengaruh kelompok Sosial dan Keluarga Terhadap Perkembangan Psikososial Anak”. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara. Vol.2. No.1.
Santrock, John W. 2007. Terjemah Perkembangan Anak. (Jakarta: Erlangga)
Syifa, Layyinatus, dkk. 2019. “Dampak Penggunaan Gadget pada Perkembangan Anak Sekolah Dasar”. Jurrnal Ilmiah Sekolah Dasar. Vol.3. No.4.
Trinika, Yulia. 2015. “Pengaruh Penggunaan Gaadget Terhadap Perkembangan Psikososial Anak Uia Pra sekolah di (3-6 Tahun) di TK Swasra Kristen Immanuel Tahun Ajaran 2014-2015”. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak
Yusuf, Ode Yahyu Herliany, dkk. 2020.”Teori Perkembangan Sosial/Psikososial Erik H. Erikson”. Jurnal Idrus Qaimuddin. Vo.2. No.1.