Mohon tunggu...
Rani Anggraini
Rani Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas negeri padang

Halo! Nama saya Rani Angraini, seorang mahasiswa di Universitas Neferi Padang dengan jurusan Pendidikan Fisika. Ketika tidak sibuk, saya senang mengeksplorasi dunia menulis, meresapi keindahan dalam literasi, dan mempercantik hidup dengan desain. Yuk, mari kita jelajahi dunia ilmu pengetahuan dan kreasi bersama!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mewujudkan Generasi Emas 2045: Kontribusi Anak Muda Berpendidikan

1 Juli 2024   12:00 Diperbarui: 1 Juli 2024   13:01 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia: Pendidikan berkualitas merupakan investasi jangka panjang dalam pengembangan sumber daya manusia. Dengan pendidikan yang baik, individu dapat mengembangkan potensi maksimalnya dan menjadi lebih produktif dalam berbagai bidang.

3. Peningkatan Daya Saing Global: Pendidikan yang berkualitas membekali individu dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk bersaing di tingkat global. Hal ini penting dalam menghadapi tantangan dari pasar kerja yang semakin kompetitif.

4. Pengentasan Kemiskinan: Pendidikan merata dapat menjadi sarana untuk mengentaskan kemiskinan. Dengan pendidikan yang baik, individu memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan meningkatkan taraf hidup mereka.

5. Penguatan Identitas dan Kebangsaan: Pendidikan yang merata juga dapat memperkuat identitas dan kebangsaan. Melalui pendidikan, nilai-nilai kebangsaan, budaya, dan persatuan dapat ditanamkan kepada generasi muda, sehingga menciptakan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.

Dengan demikian, pendidikan berkualitas dan merata di seluruh Indonesia bukan hanya menjadi hak setiap individu, tetapi juga merupakan fondasi yang kuat dalam membangun bangsa yang maju, berdaya saing, dan berkeadilan.

contoh inisiatif pendidikan yang sukses dan bisa dijadikan model adalah program "Gerakan Literasi Sekolah" (GLS) di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan literasi di kalangan siswa dan masyarakat


  Gerakan literasi sering diterjemahkan masyarakat sebagai gerakan membaca saja. Terjemahan masyarakat itu benar adanya. Membaca adalah salah satu jenis kemampuan berbahasa siswa di samping menyimak, berbicara, dan menulis. Karena merupakan bagian dari literasi, membaca tidak bisa dilepaskan dari dunia pendidikan. 

Membaca adalah jalan untuk mendapatkan pengetahuan. Orang bijak mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Jika buku merupakan jendela dunia, membaca adalah kunci untuk membuka jendela dunia tersebut. Tanpa membaca, tidak mungkin terbuka jendela.

            Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan (Dalman, 2013: 5). 

Banyak sumber pengetahuan siswa. Menurut Bobi de Porter dalam Quantum Teaching (2015), sumber pengetahuan siswa berasal dari kemampuan indrawi, seperti melihat, merasakan, dan mencium. Salah satu sumber pengetahuan siswa berasal dari buku-buku. Karena itu, kemampuan membaca siswa sangat diperlukan untuk mendapatkan banyak pengetahuan dari buku-buku pelajaran.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun