Pembuatan pupuk organik berbahan jerami dan sekam cukup sederhana dan dapat dilakukan oleh petani di Desa Pagerkasih dengan biaya minimal. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan pupuk organik:
Pengumpulan bahan baku: Kumpulkan jerami dan sekam dari sisa-sisa tanaman setelah panen. Pastikan jerami dan sekam tersebut tidak terkontaminasi oleh bahan kimia atau bahan berbahaya lainnya.
Penggilingan dan pencacahan: Giling dan cacah jerami dan sekam menjadi potongan kecil agar lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme.
Komposisi dengan bahan organik lainnya: Campurkan jerami dan sekam dengan campuran larutan Molases dan EM4, kemudian susun dengan membentuk lapisan bawah jerami-larutan-jerami.
Fermentasi: Tempatkan campuran bahan organik di area terbuka selama beberapa minggu untuk proses fermentasi. Proses ini akan memicu pertumbuhan mikroorganisme yang menguntungkan.
Penyimpanan: Setelah fermentasi selesai, simpan pupuk organik dalam wadah tertutup agar tetap segar dan siap digunakan.
Penyuluhan tentang pembuatan dan penggunaan pupuk organik berbahan jerami dan sekam sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman petani di Desa Pagerkasih. Ada beberapa hal mengenai pentingnya kesadaran penggunaan pupuk organik ini meliputi :
Mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia:Â Penyuluhan ini dapat membantu petani mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Pengelolaan limbah pertanian: Pembuatan pupuk organik juga membantu mengurangi limbah pertanian seperti jerami dan sekam, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Keberlanjutan lingkungan: Dengan beralih ke pupuk organik, petani dapat berperan dalam melestarikan lingkungan dan ekosistem alam sekitar mereka.