Mohon tunggu...
Rania Arfath
Rania Arfath Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Suka menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Gelatinisasi pada Boba Instan: Rahasia Kenyalnya Boba yang Kita Suka

16 September 2024   16:30 Diperbarui: 16 September 2024   16:57 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelatinisasi pada Boba Instan: Rahasia Kenyalnya Boba yang Kita Suka

Pernahkah kamu menikmati minuman yang di dalamnya ada bola-bola kenyal berwarna hitam atau cokelat? Nah, bola-bola kenyal itu disebut boba. Boba ini sering kita temukan sebagai tambahan atau topping di minuman seperti milk tea dan sejenisnya.

Kenapa Boba Bisa Kenyal?

Rahasia kenyalnya boba terletak pada proses pembuatannya. Saat tepung tapioka direbus, pati di dalamnya akan menyerap air dan membentuk gel. Gel inilah yang membuat boba memiliki tekstur kenyal yang khas. Proses ini disebut gelatinisasi.

Pati itu seperti lem alami. Ada dua jenis pati utama dalam tepung tapioka, yaitu amilosa dan amilopektin.

- Amilosa itu seperti lem yang lebih kaku, membuat makanan jadi lebih keras.

- Amilopektin itu seperti lem yang lebih lembut dan elastis, membuat makanan jadi lebih kenyal.

Nah, tepung tapioka yang digunakan untuk membuat boba itu kebanyakan mengandung amilopektin. Artinya, lem alami di dalam boba lebih banyak, sehingga menjadi lembut dan elastis. Itulah sebabnya boba bisa jadi kenyal dan lembut saat kita kunyah.

Pernahkah kamu penasaran bagaimana boba instan bisa jadi kenyal dalam sekejap?

Yaps betul, karena adanya proses yang disebut dengan pre-gelatinisasi. Yuk kita bahas lebih lanjut!

 

Apa Itu Pre-gelatinisasi?

Pre-gelatinisasi merupakan modifikasi fisik pati yang melibatkan pemecahan struktur granula pati melalui pemanasan di atas suhu gelatinisasi, diikuti dengan proses pengeringan. Coba bayangkan, kamu tidak perlu lagi nunggu lama-lama untuk bikin boba. Tinggal campur dengan air panas, seketika jadi kental.

Sumber: cnnindonesia.com
Sumber: cnnindonesia.com

Proses Pre-gelatinisasi pada Boba Instan:

1. Pencampuran: Tepung tapioka dicampur dengan air dan bahan-bahan lainnya seperti gula atau pewarna makanan. Pati yang ada di dalam tepung tapioka akan mulai menyerap air.

2. Pemanasan: Campuran tersebut kemudian dipanaskan hingga mencapai suhu gelatinisasi. Panas akan memberikan energi untuk mematahkan ikatan-ikatan pada molekul pati.

3. Pengeringan: Gel yang terbentuk kemudian dikeringkan untuk menghilangkan sebagian besar kandungan air.

4. Pengemasan: Boba instan yang sudah kering kemudian dikemas dalam bentuk butiran atau bola-bola kecil.

5. Pemanasan Boba Instan: Ketika boba instan diseduh kembali, pre-gelatinisasi mulai terjadi yang diduga akibat peningkatan suhu yang menghasilkan panas, menyebabkan putusnya ikatan hidrogen. Akibatnya, fraksi pati terpecah menjadi rantai yang lebih pendek. Kondisi ini membuat pati menjadi lebih mudah larut karena ukuran molekulnya yang lebih kecil.
 

Mengapa Pre-gelatinisasi Penting untuk Boba Instan?

1. Kemudahan Penggunaan: Kamu tidak perlu repot-repot bikin adonan, mengaduk-aduk, atau menunggu lama. Tinggal rebus, tunggu sebentar, dan boba siap disajikan.
2. Tekstur Kenyal: Proses gelatinisasi menghasilkan tekstur kenyal yang khas pada boba. Boba instan punya tekstur yang hampir sama setiap kali kamu membuatnya. Tidak perlu khawatir boba terlalu keras atau terlalu lembek.
3. Umur Simpan yang Lebih Lama: Butiran boba instan lebih tahan lama dibandingkan boba segar. Karena sebagian proses sudah selesai, boba instan bisa disimpan lebih lama tanpa mudah rusak.

Kesimpulan
Gelatinisasi adalah proses yang sangat penting dalam pembuatan boba. Proses ini mengubah tepung tapioka menjadi gel kenyal yang menjadi ciri khas minuman boba. Jadi intinya, pre-gelatinisasi membuat boba instan menjadi makanan ringan, praktis dan siap saji. Kamu bisa menikmati boba kesukaanmu kapan saja dan di mana saja.

Daftar Pustaka
1. Faijah, F., Fadilah, R., dan Nurmila, N. 2020. Perbandingan Tepung Tapioka dan Sagu pada Pembuatan Briket Kulit Buah Nipah (Nypafruticans). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian. Vol. 6(2): 201-210.
2. Fitriani, S., Yusmarini, Y., Riftyan, E., Saputra, E., dan Rohmah, M. C. 2023. Karakteristik dan Profil Pasta Pati Sagu Modifikasi Pra-gelatinisasipada Suhu yang Berbeda. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian. Vol. 16(2): 104-115.
3. Natasasmita,  A. M., Saragih, B., dan Yuliani, Y. 2023. Pengaruh Substitusi Mocaf Terhadap Sifat Kimia dan Sensori Boba. Journal of Tropyical  AgriFood. Vol. 5(1): 35-42.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun