Konflik jenis ini muncul karena adanya tekanan yang berkaitan dengan kedudukan atau perbedaan karakter dan kepribadian.
-Konflik antar individu dan kelompok.Â
Konflik jenis ini timbul ketika seorang individu dituntut dan dipaksa sama dan seragam dengan kelompok lainnya.
-Konflik antar kelompok (intergroup)
Konflik jenis ini timbul karena adanya ketergantungan, ragam persepsi, dan perbedaan tujuan.
- Dampak Konflik
Terdapat dua perbedaan pandangan mengenai pengaruh munculnya konflik. Pertama, yaitu anggapan bahwa konflik adalah gejala yang membahayakan dan tanda instabilitas suatu lembaga. Hal ini dapat berarti bahwa ketika lembaga pendidikan sering terjadi konflik di dalamnya, maka lembaga pendidikan tersebut semakin tidak stabil dan rentan terjadi bahaya, sehingga harus segera diatasi. Sebaliknya, pandangan kedua beranggapan bahwa konflik ada sebagai wujud adanya dinamika dalam suatu lembaga, sehingga mengantarkan pada proses kemajuan. Lembaga tanpa konflik justru menunjukkan tidak adanya pergerakan dan dinamika di dalamnya, yang berarti jauh dari upaya realisasi kemajuan.
Jadi dalam lembaga pendidikan, konflik menimbulkan dampak positif dan dampak negatif.
- Diantara dampak positif konflik yakni :
-Introspeksi diri. Pihak yang terlibat dalam konflik mampu melakukan upaya introspeksi atau pembenahan dan mawas diri.
-Sikap tertib dan disiplin meningkat dalam penggunaan jam kerja dan belajar.
-Adanya peningkatan hubungan kerjasama yang produktif.
-Meningkatkan motivasi kerja.