Hari terkahir/deadline pendaftaran, aku belum juga mendapat tandatangan Kajur, kutunggui hingga ashar menjelang, bersyukurlah ada Ifah yang menemani dan membantuku mengurus berkas-berkas, dan Alhamdulillah persyaratannya sudah selesai, yang harusnya dia pulang, istirahat, ini malah menunggu dan membantuku hingga aku selesai. Bersyukurlah aku memiliki teman seperti dia. Teman yang bermulai dari sebungkus permen.
Perjuangan kami telah selesai, kini hanya tinggal menunggu hasil. Kebanyang ga sih, dari menunggu berhari-hari, perut tak sempat terisi, pulang larut, sampe-sampe Om tukang fotokopi pulang larut juga, padahal ada janji untuk pergi. Maafkan aku Om.
Perjuangan ini takkan kulupa, jua takkan kulupakan mereka yang telah menolongku, semoga Tuhan memberkati selalu..
Percayalah, tiada perjuangan yang sia-sia. Janji Tuhan itu pasti, jika tak tertepati, Tuhan kan mengganti dengan yang lebih baik lagi..
Buat kalian yang sedang berjuang, baik kuliah ataupun bekerja kalian hebat, jangan patah semangat. Sebab, ada orangtua yang harus dibanggakan, atau ada istri dan anak yang menjadi tanggungan.
Semangat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H