Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa "Growth Mindset" Menjadi Kunci Kesuksesan dan Kebahagiaan?

14 Januari 2025   13:52 Diperbarui: 15 Januari 2025   08:14 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejak kecil anak sudah dibiasakan untuk berani mencoba hal baru dan tidak takut gagal agar memiliki growth mindset. Foto: pexels.com/MART PRODUCTION

Apakah skill yang dimiliki kurang, atau skillnya sudah tidak relevan lagi di era AI, apakah pengalaman berorganisasi belum banyak dan sebagainya. Sedangkan usaha kuliner yang sepi mulai dievaluasi kembali. Apakah harganya yang kemahalan, menunya kurang variatif atau kurang promosi?

Kegagalan bukanlah masalah bagi orang-orang yang memiliki growth mindset. Mereka memahami bahwa semua orang, bahkan yang sukses sekalipun pasti pernah gagal. Ini membuat mereka lebih menerima kegagalan sebagai sesuatu yang wajar.

Kegagalan bukan berarti harus menyerah begitu saja, namun sebagai momen untuk mencoba pendekatan baru, berpikir kreatif, atau memperkuat strategi.

5. Tidak Iri Melihat Kesuksesan Orang Lain

 Seseorang yang memiliki growth mindset merasa bahagia pada saat orang lain bahagia. Ada teman yang sukses, kita ikut bahagia dan senang dengan kesuksesannya bukannya malah insecure, minder atau malah iri dan dengki.

Mereka menganggap kesuksesan orang lain sebagai bukti bahwa keberhasilan juga merupakan keniscayaan untuk diri mereka sendiri asalkan terus belajar, berusaha, tekun dan tidak menyerah.

Mereka lebih fokus pada perjalanan mereka sendiri, bukan membandingkan diri secara negatif dengan orang lain, karena setiap orang memiliki waktu dan jalannya masing-masing.

6. Mau Menerima Kritik dan Saran

Dalam berproses, pasti kita akan menemui banyak kritikan dari orang lain, baik yang membangun maupun menjatuhkan.

Orang dengan growth mindset mampu menerima kritik dan saran dengan baik karena mereka melihatnya sebagai peluang untuk belajar dan berkembang, bukan sebagai serangan pribadi. Untuk berkembang perlu pandangan dari orang lain yang dapat memberikan perspektif baru.

Jika kritik sepenuhnya tidak membangun dan hanya bertujuan menyakiti, mereka tahu kapan harus mengabaikannya. Tidak semua kritik layak untuk ditanggapi karena kritik menjatuhkan biasanya berasal dari orang yang sedang frustrasi, iri, atau memiliki masalah pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun