Menjelang tutup tahun, banyak dari kita yang merenungkan kembali perjalanan hidup selama duabelas bulan terakhir. Momen akhir tahun seperti ini adalah saat yang tepat untuk mengevaluasi diri dan melakukan refleksi hal-hal apa saja yang seharusnya kita lepaskan, apa yang sebetulnya sudah tidak relevan buat hidup kita, apa yang sudah tidak bermanfaat dan tidak berguna lagi.Â
Hal-Hal yang Membebani Hidup
Akhir tahun menjadi waktu yang tepat untuk berhenti sejenak dan mengevaluasi perjalanan hidup kita. Momen ini sering dimanfaatkan untuk membuat resolusi tahun baru. Namun sebelum menetapkan resolusi dan tujuan baru, ada baiknya kita memulai dengan langkah yang sederhana, yaitu meninggalkan dan melepaskan terlebih dahulu hal-hal yang dapat menghambat pertumbuhan diri kita berikut ini.
1. Kebiasaan BurukÂ
Renungkan kembali sepanjang tahun ini hal-hal apa saja, kebiasaan buruk apa yang menghambat kita untuk maju. Misalnya kebiasaan suka menunda-nunda pekerjaan. Mungkin kita berpikir itu suatu hal yang biasa, kalau bisa dikerjain nanti ngapain dikerjain sekarang, toh masih ada waktu. Tapi gara-gara kebiasaan suka menunda-nunda pekerjaan ini akhirnya waktu banyak terbuang. Seharusnya kita sudah bisa mencapai banyak hal tapi kita baru menyadari setelah hampir tutup tahun ternyata banyak hal yang masih belum bisa dicapai.Â
Atau kebiasaan boros suka beli barang secara fomo dan impulsif tanpa berpikir panjang yang membuat tabungan menipis di akhir tahun. Dan masih banyak lagi kebiasaan-kebiasaan negatif lainnya yang perlu sedikit demi sedikit dirubah. Coba identifikasi lagi kira-kira kebiasaan apa yang perlu dilepaskan di momen akhir tahun ini dan ubahlah menjadi kebiasaan baru yang lebih positif.Â
2. Hubungan yang Tidak Sehat
Hubungan yang tidak sehat adalah hubungan yang lebih banyak membawa dampak negatif daripada positifnya, baik itu dalam pertemanan, keluarga, maupun percintaan. Hubungan ini biasanya ditandai dengan ketidakseimbangan, manipulasi, atau bahkan kerugian pada emosional dan kesehatan mental.Â
Coba dipikir-pikir sepanjang tahun ini dengan siapa saja kita paling banyak bergaul. Siapa orang-orang yang paling berpengaruh dalam hidup kita. Bisa jadi setelah sekian lama kita bergaul dengan orang yang salah, setelah tahu karakter aslinya yang ternyata suka bergosip dan berkata buruk di belakang. Mungkin punya pasangan atau pacaran dengan orang yang toxic yang membuat kita jadi tambah stress.
Tidak semua hubungan layak dipertahankan. Jika suatu hubungan lebih sering membawa rasa sakit daripada kebahagiaan, mungkin saatnya untuk melepaskannya.Â
Cari teman-teman dan lingkungan yang bisa membawa kita menjadi jauh lebih baik, menghargai dan menerima kita apa adanya. Melepaskan hubungan yang tidak sehat bukan berarti menyerah, tetapi memberi kesempatan bagi diri sendiri untuk bertumbuh dan menemukan kedamaian.
3. Pikiran Negatif
Akhir tahun kita juga harus rela untuk berpisah dari pikiran-pikiran negatif yang selama ini menghantui. Misalnya kebiasaan overthinking, segala sesuatu dipikirin padahal kita tahu bahwa ada hal-hal dalam kendali kita tapi ada juga hal-hal yang di luar kendali kita. Fokuslah pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, di luar itu serahkan pada Tuhan. Buang semua pikiran-pikiran negatif yang akan menjadi beban pikiran.
4. Beban Emosional
Beban emosional bisa berupa perasaan negatif, trauma, dendam dan sering kali terikat pada luka atau kesalahan masa lalu yang terus membayang-bayangi. Mungkin sepanjang tahun ini ada hal-hal yang mengecewakan kita, ada orang-orang yang sengaja maupun tidak sengaja menyakiti atau ada kegagalan-kegagalan tertentu yang membuat hidup kita berantakan.
Penyesalan adalah pengingat untuk belajar, bukan alasan untuk terus terjebak di masa lalu. Maafkan kesalahan diri kita dan orang yang pernah melakukan kesalahan pada kita.Â
Gunakan pengalaman tersebut sebagai pelajaran untuk menjadi lebih baik serta melepaskan rasa sakit dan beban emosional. Akhir tahun adalah waktu yang tepat untuk berdamai dengan diri sendiri. Jangan biarkan beban emosional itu dibawa sepanjang hidup dan menjadi halangan bagi langkah kita di tahun yang akan datang.
5. Ekspetasi yang Tidak Realistis dan Terlalu Berat
Terkadang, kita menetapkan standar yang terlalu tinggi pada diri sendiri. Menuntut untuk selalu sempurna hanya akan membawa rasa lelah. Mungkin selama ini kita terus menerus harus menyenangkan hati semua orang, tidak berani bilang "tidak", sampai akhirnya jadi capek sendiri selalu menjadi people pleaser.
Buatlah target yang sesuai dengan kemampuan, belajar untuk mengenali diri sendiri sampai seberapa jauh sebetulnya kemampuan kita. Dengan begitu target bisa terpenuhi walaupun sedikit demi sedikit tapi bisa tercapai dan membuat jadi makin termotivasi karena kita menyesuaikan target dengan prioritas dalam hidup kita.
6. Barang-Barang  yang Sudah Tidak Dipakai
Barang-barang yang sudah tidak terpakai sering kali menumpuk dan menjadi simbol beban emosional yang tidak kita sadari. Selain itu membuat ruang terasa penuh dan tidak nyaman.Â
Cek dan pilah-pilah barang-barang disekitar kita, mana barang yang sudah tidak dipakai atau yang sudah rusak perlu dibuang. Kalau masih membawa manfaat boleh disimpan, yang sudah tidak membawa manfaat lagi buat kita tapi buat orang lain mungkin dibutuhkan bisa didonasikan.Â
Dengan melepaskan barang-barang yang tidak lagi digunakan, kita juga melepaskan kenangan dan energi negatif yang melekat padanya. Donasikan, jual, atau daur ulang barang-barang tersebut untuk memberi manfaat bagi orang lain. Melepaskan barang-barang ini bisa memberikan ketenangan, perasaan lega sekaligus menciptakan energi baru di lingkungan kita.
******
Melepaskan adalah bagian dari perjalanan menuju kebahagiaan. Ketika kita berhasil melepaskan hal-hal yang tidak diperlukan, hidup jadi terasa lebih ringan. Memiliki lebih banyak ruang untuk hal-hal baru yang lebih positif. Pikiran menjadi lebih jernih, hubungan dengan orang lain lebih sehat, dan yang paling penting, kita menjadi lebih berdamai dengan diri sendiri.
Tahun baru bukan sekedar tentang apa yang ingin kita capai tapi juga tentang apa yang rela untuk kita lepaskan karena semakin ringan langkah kita semakin jauh juga kita bisa melangkah. Awali tahun baru dengan hati yang lebih lapang, pikiran yang lebih jernih, dan semangat untuk menjalani hidup dengan lebih bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H