Kembangkan kecerdasan emosional. Mulailah belajar untuk merasa cukup dengan diri sendiri. Jangan bergantung pada validasi orang lain untuk merasa berharga. Bangun pola pikir bertumbuh (growth mindset), bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk belajar dan berkembang. Dengan pola pikir ini, kegagalan atau kesulitan tidak lagi menjadi beban, melainkan sebuah batu loncatan.
7. Carilah Bantuan Profesional
Jika pola pikir ini sudah terlalu mengakar, tidak ada salahnya meminta bantuan dari psikolog atau psikiater. Terapi bisa membantumu menggali akar masalah dan menemukan cara untuk berubah dan membantu mengatasi trauma masa lalu.
****
Meskipun dunia tidak selalu adil, kamu selalu memiliki pilihan. Menjadi korban dari situasi atau menjadi pengendali atas hidupmu sendiri untuk tidak terjebak dalam perasaan tidak berdaya. Bangkit dari mental korban adalah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Dengan keberanian untuk berubah, kamu bisa membebaskan diri dari belenggu mental korban dan mulai menjalani hidup penuh harapan yang lebih bermakna.
Referensi:
https://www.lifehack.org/articles/communication/move-away-from-the-victim-mentality.html
https://www.webmd.com/mental-health/what-is-a-victim-mentality
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H