Salah satu faktor yang menentukan kebahagiaan atau kepuasan hidup seseorang adalah pilihan dalam menghabiskan waktu yang dimiliki. Apakah perilaku dan tindakan yang dilakukan tujuannya adalah untuk kebahagiaan yang sementara (short-term) atau untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan jangka panjang (long-term).
Contohnya saat kita memilih menghabiskan waktu kita dengan nonton Netflix, shopping di Mall, main game online bersama teman-teman. Ketika melakukannya terasa begitu menyenangkan dan membuat kita bahagia saat itu juga. Semua terlihat positif, tidak ada hal lain yang dipikirkan selain kegembiraan dan keseruan bersama teman-teman kita.
Tapi kebahagiaan akan sirna seiring dengan berakhirnya aktivitas tersebut. Bahkan bila dilakukan lagi berulang-ulang non stop hingga berminggu-minggu. Semakin lama justru terasa hampa dan timbul penyesalan karena telah membuang waktu sia-sia dibandingkan melakukan hal-hal yang bermanfaat seperti menyelesaikan tugas yang akhirnya menumpuk atau menggali potensi diri dengan berkarya.
Pentingnya Memiliki Tujuan Hidup
Perasaan hampa dan penyesalan dapat terjadi karena kita tidak memiliki tujuan hidup. Kebahagiaan bisa jadi akan menjadi negatif dampaknya ketika menjadikan kebahagiaan sebagai tujuan utama karena sifatnya hanya emosi yang sementara.
Jika lebih fokus mengejar kebahagiaan dengan cara short-term atau sementara tanpa memikirkan tujuan jangka panjang, saat melihat ke belakang di masa tua nanti apakah kita telah merasa puas dengan hidup kita?Â
Kita bisa mendapatkan kepuasan hidup dengan menentukan tujuan hidup yang ingin diraih dalam hidup, entah itu tujuan jangka pendek,menengah atau jangka panjang. Sehingga bisa lebih bijak dalam memilih aktivitas apa yang akan dilakukan dalam waktu yang kita miliki.
Selain itu dengan adanya tujuan hidup, rintangan-rintangan apapun yang kita temui tidak akan menjadi masalah. Karena rintangan itu pasti akan berlalu juga dan setelah melewatinya kita dapat merasakan kepuasan yang lebih besar di akhir.Â
Seperti saat mendaki gunung, terasa capek dan lelah saat mulai mendaki. Namun setelah sudah sampai di puncak kita akan merasa puas dengan perjuangan kita dan sudah pasti bahagia. Demikian juga saat berjuang merintis usaha dari nol harus berhemat mengumpulkan modal, saat sudah berkembang usahanya kita merasa puas dengan pencapaian yang telah diraih.
Itulah perasaan yang akan kita rasakan ketika sudah memiliki tujuan hidup. Rintangan yang dialami ditengah perjalanannya justru menjadi kenangan manis. Dan menariknya justru kita lebih mudah mengingat masa-masa sulit dibandingkan masa-masa senang.Â
Saat flashback ke masa lalu, kita lebih mengingat masa sulit seperti saat di PHK dan berjuang mencari pekerjaan, diremehkan orang saat masih belum punya apa-apa dan sebagainya.Â