Kita jadi terbiasa untuk berpikir lebih rasional dan mempertimbangkan dampak dari setiap keputusan. Hal ini mendorong pengambilan keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari, karena kita terbiasa menilai hasil jangka panjang daripada hanya terpaku pada kepuasan sesaat.
2. Melatih DisiplinÂ
Delayed gratification melatih seseorang untuk mengendalikan dorongan atau godaan demi meraih tujuan yang lebih besar. Kemampuan untuk menahan diri dari kepuasan sesaat membuat kita lebih disiplin dalam menghadapi berbagai situasi, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
3. Kesejahteraan Finansial
Menunda kepuasan membantu seseorang dalam mengelola keuangan dengan lebih bijaksana. Daripada membelanjakan uang untuk hal-hal yang bersifat impulsif, orang yang menerapkan delayed gratification akan lebih memilih menabung atau berinvestasi, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan finansial.
4. Meningkatkan Prestasi Akademis dan Karier
Dalam hal akademis dan karier, delayed gratification membantu seseorang tetap fokus pada proses belajar atau bekerja dengan giat untuk meraih kesuksesan jangka panjang.Â
Misalnya, siswa yang belajar dengan tekun dan mengesampingkan kesenangan sementara seperti hiburan cenderung akan memperoleh nilai yang lebih baik.
Demikian pula, seorang profesional yang bekerja keras dan menunda kenikmatan pribadi dapat mencapai kesuksesan yang lebih besar di masa depan.
5. Kesehatan yang Lebih Baik
Kemampuan untuk menunda kepuasan sering kali dikaitkan dengan pilihan gaya hidup yang lebih sehat. Seseorang yang bisa menahan diri dari kebiasaan buruk seperti makan makanan tidak sehat, merokok, atau malas berolahraga cenderung memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik dalam jangka panjang. Mereka mampu berfokus pada manfaat jangka panjang dari gaya hidup sehat, daripada hanya memuaskan keinginan sesaat
*****