Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

10 Hal yang Harus Kita Lepaskan agar Hidup Lebih Damai dan Bahagia

29 Agustus 2024   14:48 Diperbarui: 29 Agustus 2024   14:50 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang menjalani hidup sesuai keinginan untuk meraih kedamaian dan kebahagiaan. Foto: pexels.com/DreamLens Production

Hidup adalah apa yang kita pikirkan. Jika kita memegang piikiran-pikiran yang salah, ia akan membawa hidup kita ke tempat yang salah juga.

Dalam perjalanan hidup, seringkali kita terbebani oleh berbagai hal yang sebenarnya bisa kita lepaskan. Kebahagiaan sejati datang ketika kita mampu membebaskan diri dari beban pikiran yang tidak perlu dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. 

Berikut ini adalah 10 hal yang perlu kita lepaskan dari hidup agar dapat meraih kebahagiaan dan kedamaian sejati.

1. Kebencian dan Dendam

Ketika orang dekat yang kita percaya dan sudah dianggap seperti keluarga menyakiti kita, tidak perlu membuang waktu dan tenaga untuk menjelaskan segalanya. Tidak perlu untuk membalas dendam atau meminta maaf cukup bangkit dan melanjutkan hidup. Fokuslah untuk menjaga kedamaian batin kita.

Menyimpan kebencian adalah beban yang sangat berat. Kebencian hanya akan merusak hati kita sendiri, sementara orang yang kita benci mungkin tidak merasakan apa-apa. Belajarlah untuk memaafkan, baik kepada orang lain maupun diri sendiri. Dengan melepaskan kebencian, kita bisa menjalani hidup dengan lebih ringan dan damai.

2. Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Salah satu sumber dari ketidakbahagiaan dalam hidup adalah selalu membandingkan diri dengan orang lain yang menjadi faktor penyebab rasa tidak puas dan rendah diri. 

Kita selalu berpikir bahwa hidup orang lain lebih sempurna dan bahagia sehingga kita merasa hidup kita kurang dan tidak memuaskan. Hal tersebut lama-lama akan terasa melelahkan.

Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik, dan apa yang terlihat dari luar belum tentu mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya. Ketika kita membandingkan diri dengan orang lain maka kita akan kehilangan keindahan sisi unik dari diri kita. Fokuslah pada perkembangan diri sendiri, dan hargai setiap pencapaian yang telah kita raih.

3. Hilangkan Tujuan yang Tidak Perlu

Kehidupan seringkali menghadapkan kita untuk membuat keputusan yang penting. Dan di titik ini kita perlu merenungkan kembali tujuan-tujuan yang tidak lagi relevan dengan diri kita.

Seneca seorang filsuf Stoikisme mengatakan bahwa kita kehilangan begitu banyak kehidupan bukan karena waktu kita yang sedikit namun karena kita tidak memanfaatkannya dengan baik. Kita sering terjebak dalam rutinitas yang tidak bermakna, membiarkan hal-hal sepele menyita perhatian kita, sehingga tanpa sadar  membuang-buang waktu yang sebenarnya berharga.

Hal tersebut berarti bahwa banyak kesempatan yang kita lewatkan karena kita masih terjebak pada hal hal yang tidak penting dalam hidup. Oleh karena itu fokuslah pada hal hal yang penting dan lepaskan hal hal yang tidak perlu. Gunakan waktu dan energi kita dengan bijaksana

4. Perfeksionisme Berlebihan

Mencari kesempurnaan dalam segala hal dapat membuat kita merasa selalu gagal, stress dan perasaan tidak pernah cukup. Tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Menetapkan standart yang terlalu tinggi hanya akan menumbuhkan perasaan takut akan kesalahan. 

Perfeksionisme yang berlebihan dapat menambah tekanan dan kekecewaan. Mulailah untuk menerima keterbatasan kita, sadari bahwa kesalahan adalah bagian dari sebuah pembelajaran dan pertumbuhan. Cobalah untuk lebih fleksibel dan terbuka terhadap ketidaksempurnaan.

Hidup akan lebih utuh saat kita memberi ruang bagi ketidak sempurnaan. Dengan menerima ketidaksempurnaan kita menjadi kunci bagi pertumbuhan pribadi dan kebahagiaan dalam hidup.

5. Buanglah Ekspektasi yang Tidak Realistis

Bagi banyak orang ekspektasi atau harapan adalah sebuah bahan bakar pendorong untuk mencapai tujuan. Namun kita perlu merenungkan kembali apakah harapan tersebut bisa mendorong atau malah menghancurkan semangat kita.

Seringkali kita menetapkan ekspetasi yang tidak realistis hanya karena tuntutan sosial dan standart kolektif masyarakat serta berdasarkan apa yang kita lihat di media. Hal ini adalah sebuah ilusi yang menipu dan seringkali membebani diri sendiri.

Tetapkanlah tujuan yang selaras dengan siapa diri kita sebenarnya. Melepaskan harapan yang tidak realistis tidak hanya meringankan beban tetapi juga membuka mata kita terhadap keajaiban hidup yang tak terduga.

6. Rasa Cemas yang Berlebihan

Rasa cemas yang berlebihan atau overthinking bisa menjadi musuh terbesar dalam hidup. Khawatir tentang hal-hal yang belum tentu terjadi hanya akan menguras energi dan membuat kita terjebak dalam lingkaran ketakutan.

Cobalah untuk fokus pada apa yang bisa kita kendalikan dan lepaskan. Hidup dalam ketenangan jauh lebih baik daripada terus-menerus dihantui oleh kekhawatiran yang tidak berujung.

7. Keraguan pada Diri Sendiri

Kita sering meragukan kemampuan diri sendiri, merasa tidak cukup baik atau layak. Namun, keraguan ini hanya akan membatasi potensi kita. Percayalah bahwa kita memiliki kekuatan untuk mencapai apa yang kita impikan. Dengan percaya diri, kita bisa mengatasi rintangan dan mencapai tujuan yang lebih besar.

8. Kebiasaan Menunda-Nunda

Menunda pekerjaan mungkin terasa nyaman untuk sementara, tapi akibatnya bisa membuat kita stres dan kewalahan. Ketika tugas menumpuk, kita jadi merasa terjebak dan kesulitan menyelesaikannya. Mulailah mengatur waktu dengan lebih baik dan lakukan tugas-tugas segera. Dengan begitu, kita bisa menikmati waktu luang tanpa rasa bersalah.

9. Rasa Takut Akan Perubahan

Perubahan sering kali menakutkan, tetapi hal ini adalah bagian alami dari kehidupan. Ketakutan terhadap perubahan hanya akan membuat kita terjebak di zona nyaman yang sebenarnya tidak membawa kita ke mana-mana. Terimalah perubahan sebagai kesempatan untuk belajar hal baru dan berkembang.

10. Menjadi People Pleaser

Berusaha menyenangkan semua orang mungkin terdengar baik, tapi kenyataannya bisa membuat kita kehilangan jati diri. Ketika kita terlalu fokus pada keinginan orang lain, kita sering mengabaikan kebutuhan dan keinginan kita sendiri. Ingatlah bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Fokuslah pada apa yang membuat kita bahagia dan sehat secara mental.

*****

Melepaskan hal-hal yang tidak perlu dalam hidup mungkin tidak mudah, tapi kita bisa memulai untuk membebaskan diri dari beban yang selama ini menahan kita. Setiap beban yang dilepaskan akan membuka ruang baru dalam hidup. 

Ruang untuk kebahagiaan, kedamaian dan pertumbuhan pribadi. Kita dapat menjalani hidup dengan lebih damai, lebih bermakna, dan lebih bahagia serta memiliki keyakinan bahwa telah berada di jalur yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun