Perjalanan hidup dan takdir setiap orang berbeda-beda. Saatnya fokus pada diri sendiri untuk menjalani jalan hidupmu sendiri, bukan bagaimana kamu membandingkannya dengan jalan hidup orang lain. Mulailah bersyukur atas hal-hal yang telah kamu miliki dan capai.
2. Pengalaman Buruk Masa Lalu
Pengalaman masa lalu, seperti penolakan, kegagalan, perundungan atau trauma, dapat meninggalkan luka emosional yang memicu perasaan insecure. Kamu mungkin masih terjebak dalam ingatan akan kegagalan atau kesalahan yang pernah kamu buat dan hal ini membuatmu ragu akan kemampuan diri sendiri.
Cobalah untuk memaafkan diri sendiri dan orang lain yang terlibat dalam pengalaman tersebut. Jika sulit konsultasikan dengan ahlinya agar dapat membantu penyembuhan dan melepaskan pengalaman buruk masa lalu.
3. Keraguan dalam Diri Sendiri
Dunia yang dinamis selalu penuh dengan tuntutan dan ekspektasi. Terlalu sering mengukur dirimu berdasarkan standar duniawi, seperti seberapa sukses dirimu di mata orang lain, seberapa banyak memiliki atau seberapa sempurna penampilanmu sehingga lupa akan nilai dirimu yang sesungguhnya. Kurangnya kepercayaan diri dan keraguan terhadap kemampuan diri sering kali menyebabkan perasaan insecure.
Bangun kepercayaan diri dengan menetapkan dan mencapai tujuan-tujuan kecil dalam hidup. Terus belajar dan kembangkan keterampilan yang dapat meningkatkan potensi dan kepercayaan diri.
4. Kritik dari Orang Lain
Kritik dari orang lain sering kali menjadi pemicu rasa insecure. Kata-kata tajam, komentar negatif, atau penilaian yang tidak adil bisa membuat kamu meragukan diri sendiri dan merasa tidak cukup layak.
Terimalah kritik sebagai umpan balik yang membangun, bukan sebagai serangan pribadi. Lebih baik mengambil hikmah dan pelajaran dari kritik tersebut dan ingat bahwa tidak semua kritik adalah refleksi dari nilai dirimu.
5. Perfeksionisme