Filsuf Aristippos menekankan pentingnya menikmati kesenangan di saat ini tanpa terlalu khawatir tentang masa depan yang belum pasti. Sisi positif dari ajaran ini mengajarkan kita untuk hidup dalam momen sekarang dan mengambil peluang kebahagiaan yang ada di depan kita tanpa harus menunggu sampai usia lanjut yang belum tentu kita dapat mencapainya.Â
Kamu bekerja keras dan menabung untuk kebahagiaan di hari tua. Ketika sudah lansia, ternyata fisikmu sudah tidak cukup kuat untuk bepergian jauh ke destinasi impianmu dan banyak pantangan makanan yang bisa di konsumsi karena kondisi kesehatan. Pada akhirnya tabunganmu hanya dihabiskan untuk mengobati penyakitmu atau diwariskan daripada dinikmati sendiri.
Kamu juga tidak perlu harus menunggu harus kaya untuk menikmati liburan bersama keluarga atau teman-temanmu. Nikmati liburan yang bisa kamu jangkau selagi bersama anak-anakmu, bila perlu ambilah cuti. Kamu akan menyesal telah melewatkan momen kebersamaan saat anakmu dewasa nanti dan telah memiliki kehidupan sendiri hingga tak ada satupun kenangan indah bersama yang bisa dikenang.
Kekhawatiran sering kali menjadi penghalang utama kebahagiaan. Hedonisme mengajarkan bahwa kita seharusnya tidak membiarkan ketakutan atau kecemasan menghalangi kita untuk menikmati hidup asalkan bijak dalam mengelola keuangan sesuai kondisi dan kemampuan. Kebebasan dari kekhawatiran berlebihan ini adalah kunci untuk mencapai ketenangan batin dan kepuasan sejati.
******
Kepuasan dan kebahagiaan sejati tidak selalu datang dari kesenangan sesaat. Hedonisme jika dipahami dengan benar, bukanlah tentang hidup berlebihan atau mengejar kesenangan tanpa batas.Â
Sebaliknya, hedonisme mengajarkan kita tentang kebijaksanaan dalam menikmati hidup sesuai kemampuan, keseimbangan antara kesenangan dan tanggung jawab, serta pentingnya menemukan kebahagiaan dalam momen saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H