Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memaafkan Tanpa Melupakan: Seni Melepaskan dan Belajar dari Masa Lalu

10 Agustus 2024   17:46 Diperbarui: 10 Agustus 2024   19:35 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang saling memaafkan. Foto: pexels.cim/Ketut Subiyanto: 

Sementara itu, melupakan sering kali sebagai mekanisme perlindungan diri, di mana seseorang mungkin mencoba untuk menekan ingatan dan rasa sakit agar tidak terus-menerus merasa tersakiti.

Memaafkan juga berarti berdamai dengan diri sendiri pada rasa bersalah, penyesalan, dendam atau perasaan bahwa kita telah membiarkan diri kita disakiti. Ini bisa menjadi bagian yang paling sulit dalam proses memaafkan. Sebaliknya melupakan, lebih sebagai cara untuk melanjutkan hidup tanpa harus berdamai dengan emosi atau pengalaman tersebut.

Mengapa Harus Memaafkan tapi Jangan Melupakan

Memaafkan tetapi tidak melupakan adalah prinsip yang sering dianjurkan karena membawa keseimbangan antara kedamaian batin dan prinsip hidup. Memaafkan adalah cara untuk melepaskan diri dari beban emosi negatif seperti dendam, marah, dan sakit hati untuk dapat melanjutkan hidup dengan hati yang lebih damai. 

Bila kita terus memendam perasaan ini, menyimpan dendam dan amarah terhadap diri sendiri atau orang lain maka dendam itu akan membebani kita seperti rantai yang menggantung di bahu. Hal tersebut menguras energi, meningkatkan stres dan bisa merusak kesejahteraan mental. 

Ketidakmampuan untuk memaafkan diri sendiri atau orang lain secara ikhlas hingga memendam dendam dan kebencian memaksa kita untuk terus hidup terpaku pada masa lalu. Sama seperti penyesalan yang menyebabkan kita terjebak pada saat kejadian buruk itu terjadi. Kita tidak pernah berevolusi menjadi orang yang baru.

Tidak melupakan adalah bentuk perlindungan diri dan membantu kita untuk tetap waspada dan belajar dari pengalaman masa lalu. Dengan mengingat kesalahan atau ketidakadilan yang pernah terjadi, kita dapat menghindari terulangnya situasi yang sama di masa depan.

Dalam banyak kasus, memaafkan adalah cara untuk memperbaiki hubungan yang lebih sehat. Dengan memaafkan, kita memberi kesempatan kedua pada hubungan tersebut untuk tumbuh dan berkembang. 

Namun, tidak melupakan hal buruk di masa lalu akan memastikan bahwa kita akan tahu dan tidak mengabaikan tanda-tanda peringatan atau perilaku negatif yang mungkin muncul kembali.

Setiap pengalaman, terutama yang negatif, akan membawa pelajaran berharga. Dengan tidak melupakannya, kita mengakui dan menghargai pelajaran tersebut. Membuat lebih bijaksana dan lebih tangguh di masa depan, serta dapat membuat keputusan yang lebih baik.

Ingatan tentang tantangan atau kesulitan di masa lalu juga akan mengingatkan bahwa kita telah melewati masa sulit dan dapat menghadapinya lagi jika peristiwa buruk terjadi kembali. Sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun