Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ciri-ciri Penganut Gaya Hidup Minimalis

30 Juli 2024   17:45 Diperbarui: 31 Juli 2024   01:12 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang penganut gaya minimalis. Foto: Freepik.com


3. Ruang yang Bersih dan Tertata

Lingkungan tempat tinggal dan bekerja orang yang menganut gaya hidup minimalis biasanya sangat rapi dan bakalan stres kalau lihat kondisi rumah atau kamar yang berantakan. Kamu akan memastikan setiap barang selalu rapi pada tempatnya dan menghindari akumulasi barang-barang yang tidak perlu.

Hal ini tidak hanya membuat lebih mudah untuk berbenah- benah agar rumah terlihat rapi dan bersih tetapi juga menciptakan atmosfer yang lebih tenang dan produktif sehingga waktu yang ada bisa digunakan untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai.
 
4. Tidak Merasa Perlu untuk Selalu  Mengikuti Tren

Penganut minimalisme tidak terpengaruh oleh tren konsumsi yang berubah-ubah. Misalnya kamu bukan tipe orang yang suka gonta-ganti handphone setiap kali ada keluaran handphone model baru, atau pengin ganti mobil baru setelah lihat teman atau tetangga beli mobil seri terbaru. Kamu akan puas dengan mobil yang sudah ada selama perawatannya mudah, nggak rewel dan bisa memenuhi apa yang jadi kebutuhanmu. Jadi tidak akan tergoda untuk harus selalu mengikuti tren terus-menerus, kamu cukup puas dengan apa yang kamu punya.
 
5. Tidak Mudah Tergoda Sale atau Diskon

Bujukkan-bujukan untuk membeli suatu barang pada saat sale atau diskon tidak membuat kamu jadi Fomo (fear of missing out) atau tidak akan merasa ketinggalan karena tidak membeli pada saat diskon. Tidak ada rasa untuk harus beli sekarang mumpung diskon.

Kamu akan membeli barang hanya jika benar-benar diperlukan dan tidak tergoda oleh iklan atau diskon besar.  Memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari memiliki lebih banyak barang, tetapi dari menjalani hidup yang lebih bermakna.

6. Fokus pada Pengalaman daripada Kepemilikan

Alih-alih mengumpulkan barang-barang material, kamu lebih menghargai aspek lain dalam hidup seperti hubungan dan pengalaman. Kamu lebih suka menghabiskan uang untuk perjalanan, belajar hal baru, atau menghabiskan waktu dengan orang-orang yang disayangi. Pengalaman ini memberikan kenangan yang abadi dan lebih bermakna daripada barang-barang material.

7. Membuat Segala Sesuatu Menjadi Simpel

Kamu orangnya nggak ribet, tidak susah untuk membuat kamu senang karena seleramu sederhana aja. Diajak makan apa saja oke, naik transportasi apa saja enggak masalah. Kalau ada masalah tidak cepat panik dan bisa tetap tenang. Masalah besar tidak dibesar-besarkan justru dibuat menjadi sekecil mungkin. Masalah kecil tidak terlalu dipikirkan dan sebisa mungkin menghindari masalah.

8. Akan Mengajarkannya pada Anak

Jika kamu telah memiliki anak, kamu akan mendidik dan mengajarkan anak-anakmu untuk bisa membedakan mana kebutuhan mana keinginan. Jadi anak-anakmu sedari kecil sudah tahu bahwa mereka tidak bisa sedikit-sedikit minta dan akan mengerti bahwa tidak semua keinginannya harus selalu dipenuhi oleh orangtua. Mereka juga tahu bagaimana nilai suatu barang sehingga akan menghargai dan merawat barang yang mereka punya dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun