Saat memaafkan hati dibiarkan terbuka untuk melepaskan diri dari keinginan untuk menjadi "benar" dan sebaliknya memilih cinta kasih. Kasih itu tidak ber-ego. Inilah jati diri kita yang sebenarnya. Memaafkan orang lain sekaligus maafkan diri kita sendiri.
*****
Mengendalikan ego adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan kesadaran dan upaya terus-menerus. Karena bakalan ada orang atau suatu momen yang akan terus menyentil ego kita setiap saat. Perjalanan ini adalah bagian dari pertumbuhan diri yang akan membawa pada kehidupan yang lebih seimbang dan kedamaian.
Bagaimana kita tetap bisa bersikap rendah hati. Pada saat sukses tetap bersyukur saat terpuruk bisa bangkit kembali. Bila ada orang yang menyakiti kita mau memaafkan orang itu. Dan bagaimana kita tahu bahwa kita sudah melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan tanpa perlu ada pengakuan dan validasi dari orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H