Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Menyelami Makna dan Filosofi di Balik Tari Saman

3 Juli 2024   19:04 Diperbarui: 8 Juli 2024   13:29 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tari Saman merupakan salah satu tarian tradisional warisan budaya Indonesia yang berasal dari Gayo, Aceh. Tarian ini memiliki gerakan yang sangat dinamis dan menantang. Para penari harus memiliki konsentrasi dan koordinasi yang tinggi untuk dapat menampilkan tarian ini dengan sempurna.

Pada upacara pembukaan Asian Games 2018 di GBK Jakarta yang lalu, pertunjukan tari Saman yang dibawakan oleh ribuan penari berhasil memukau jutaan pasang mata yang menyaksikan di berbagai belahan dunia. 

Bahkan hingga sekarang masih belum bisa move on saat menonton kembali video tarian Saman tersebut. Rasanya masih merinding ditambah kagum, salut dan bangga menjadi bangsa Indonesia yang memiliki beragam warisan budaya.

Tarian ini melambangkan kebersamaan persatuan dan kekompakan. Tidak hanya menghibur dan memukau namun juga sarat dengan makna filosofis dan sejarah panjang.

Sejarah 

Tari Saman awalnya diciptakan oleh Syaikh Saman seorang ulama besar dari Gayo, Aceh pada abad ke 14. Tari Saman awalnya digunakan sebagai media dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam dan menyampaikan pesan-pesan moral kepada masyarakat. 

Selain sebagai media dakwah, Tari Saman juga ditampilkan dalam berbagai upacara adat dan perayaan penting masyarakat Gayo, perayaan hari besar Islam, dan penyambutan tamu kehormatan.

Tarian ini tanpa instrumen musik walau ada juga yang menggunakan gendang untuk mengiringi nyanyian dengan lirik dalam bahasa Gayo yang berisi nasihat, cerita sejarah, dan pujian kepada Tuhan yang dinyanyikan oleh para penari sendiri.

Gerakan-gerakan dalam Tari Saman sangat dinamis dan sinkron, menuntut para penari untuk memiliki ketepatan dan koordinasi yang tinggi. Gerakan seperti tepukan tangan, ketukan dada, dan ayunan badan dilakukan dengan ritme yang cepat dan berubah-ubah.

Tari Saman menjadi bagian penting dalam pendidikan anak-anak di Gayo, di mana mereka diajarkan nilai-nilai kebersamaan, kedisiplinan, dan kerja sama melalui latihan tarian ini.

Seiring perjalanan waktu, Tari Saman mulai dikenal luas di luar komunitas Gayo dan Aceh. Tarian ini mulai dipentaskan di berbagai acara budaya dan festival di seluruh Indonesia dan internasional.

Makna di Balik Setiap Gerakan Tari Saman

Gerakan Tari Saman berpusat pada gerakan tangan, badan, serta kepala dengan perubahan ritme yang cepat. Masing-masing memiliki makna tersendiri pada setiap gerakannya.

Tepukan Tangan dan Ketukan Dada

Gerakan tepukan tangan dan ketukan dada melambangkan ketegasan dan semangat. Gerakan ini sering kali diiringi dengan perubahan ritme yang cepat, mencerminkan dinamika kehidupan dan semangat juang masyarakat Gayo. Tepukan dan ketukan ini juga merupakan simbol persatuan dan solidaritas, menunjukkan bahwa kekuatan datang dari kerja sama dan keselarasan.

Gerakan Mengayun Badan

Gerakan mengayun badan ke kiri dan kanan menggambarkan fleksibilitas dan keseimbangan dalam menghadapi kehidupan. Ayunan tubuh yang harmonis dengan gerakan tangan mencerminkan keseimbangan antara kehidupan sosial dan keharmonisan kehidupan keagamaan di Aceh.

Gerakan kepala 

Gerakan kepala sering kali mengikuti gerakan tangan yang melambangkan keselarasan pikiran dan tindakan. Hal ini menekankan pentingnya keselarasan antara apa yang dipikirkan dan apa yang dilakukan. Gerakan kepala juga sering kali mencerminkan penghormatan dan kesopanan, yang merupakan nilai-nilai penting dalam budaya Aceh.

Perubahan Ritme

Tari Saman dikenal dengan perubahan ritme yang cepat dan mendadak. Perubahan ini mencerminkan dinamika dan ketidakpastian hidup, serta ketangkasan dan kesiapan masyarakat Gayo dalam menghadapi perubahan. Ritme yang bervariasi juga menambah keindahan dan kompleksitas tarian, menjadikan tarian ini unik dan menarik.

****

Tari Saman dari Aceh bukan hanya terkenal di Indonesia, namun juga di kancah internasional. Tarian ini memiliki berbagai aspek unik dari gerakan tarian yang penuh makna filosofis dan menjadikannya begitu istimewa.

Tari Saman telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya Takbenda dunia pada tahun 2011. Pengakuan Internasional ini mendorong upaya pelestarian dan pengembangan Tari Saman oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas budaya, dan lembaga pendidikan. 

Kini Tari Saman tidak hanya diajarkan di sekolah dan pusat budaya di Aceh namun juga di berbagai daerah lain di seluruh Indonesia. Dalam beberapa dekade terakhir, Tari Saman mengalami beberapa penyesuaian dan modernisasi, termasuk dalam hal kostum, formasi, dan penggunaan teknologi audiovisual dalam pertunjukan. Meski demikian, esensi dan nilai-nilai tradisional dari tarian ini tetap dipertahankan.

Referensi: 

Dr. Rajab Bahry, MPd, dkk. 2014. Saman, Kesenian dari Tanah Gayo. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan, Balitbang, Kemdikbud

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun