Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Harum Aroma Industri Parfum Lokal Indonesia

17 Juni 2024   16:57 Diperbarui: 18 Juni 2024   11:11 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi beberapa essential oil untuk diolah menjadi parfum. Foto: pexels.com/Mart Production

Pada dekade awal tahun 2000-an pangsa pasar parfum di Indonesia masih dikuasai oleh merek import luar negeri terutama dari negara negara Eropa dan Timur Tengah. Pertumbuhan industri parfum dunia sendiri kian meningkat setiap tahunnya dan telah memiliki market value hingga trilyunan.

Dan ironisnya pasar industri parfum dunia tidak akan berkembang hingga sebesar sekarang tanpa ada peranan dari Indonesia karena salah satu bahan baku utama pembuatan parfum yaitu minyak nilam berasal dari Indonesia.

Pemasok Minyak Nilam Terbesar di Dunia

Minyak nilam atau Pathcoul Oil merupakan salah satu bagian dari minyak Atsiri atau essentials oil yang dihasilkan dari tanaman nilam (Pogostemon Cablin). Tanaman ini tumbuh subur di iklim tropis Indonesia terutama di Aceh, Sumatera Utara, dan beberapa daerah di Sulawesi yang merupakan sentra utama produksi minyak nilam.

Minyak nilam adalah komponen penting pada industri parfum karena berfungsi sebagai bahan pengikat aroma wangi dalam pembuatan parfum. 

Oleh karena itu kebutuhan minyak Nilam untuk industri parfum dunia sangat tinggi mencapai angka 2000 ton pertahun ke berbagai negara Eropa, Amerika dan Timur Tengah yang 90 persen kebutuhan minyak Nilam dunia dipasok dari Indonesia.

Minyak nilam dari Indonesia merupakan minyak nilam terbaik di dunia. Keunggulannya terletak pada kualitasnya yang tinggi dan aroma khasnya yang kuat, sehingga sangat diminati oleh industri parfum dunia. Beberapa merek terkenal di dunia membuat produk premium mereka dengan minyak nilam dari Indonesia. 

Namun sayangnya dari 90 persen yang di ekspor masih dalam bentuk bahan mentah bukan barang jadi yang akan memiliki nilai tambah. Bisa di bayangkan berapa potensi kerugian yang hilang setiap tahunnya dan itu baru dari satu jenis minyak Atsiri saja yaitu minyak nilam belum dari ratusan jenis minyak Atsiri lainnya. 

Yang menjadi pertanyaan mengapa kita tidak bisa memproduksi sendiri parfum dengan kualitas yang bagus untuk diekspor, padahal memiliki sumber bahan dasar yang melimpah alih-alih mengimport parfum dari luar negeri yang harganya mahal padahal bahan bakunya dari Indonesia. 

Potensi Industri Parfum Indonesia dan Kendalanya

Sebagai penghasil minyak Nilam terbaik dan terbesar di dunia, Indonesia menempati posisi penting dalam industri parfum dunia dan memiliki peluang besar untuk mengembangkan industri parfum lokal yang berdaya saing tinggi di pasar global. 

Beberapa kendala dan tantangan industri parfum lokal dalam implikasinya pada sektor hulu dan hilir. Di sektor hulu kita belum memiliki manufaktur untuk mengolah minyak Nilam dalam jumlah besar karena masih diolah secara tradisional dengan cara penyulingan. Sehingga hasilnya terbatas dan harganya cukup mahal. 

Proses untuk menghasilkan minyak Nilam berkualitas tinggi dan memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan industri hilir tidaklah mudah apalagi dengan cara tradisional. Bahkan botol kaca untuk parfumnya juga sebagian besar masih diimport dari China. 

Sedangkan tantangan di sektor hilir adalah industri parfum di Indonesia masih terbilang muda sehingga belum mendapatkan kepercayaan yang cukup dari masyarakat kita sendiri. Parfum lokal masih memiliki stigma negatif karena identik dengan parfum refill botolan dengan wangi sintetis dan aroma menyengat. 

Parfum lokal belum menempati posisi yang dominan oleh karena itu masih dibutuhkan proses dan waktu yang panjang sampai masyarakat Indonesia memiliki mindset bahwa kita bisa memiliki produk parfum yang tidak hanya bisa bersaing namun juga lebih baik daripada parfum-parfum import yang beredar di pasaran. 

Pertumbuhan Industri Parfum Lokal di Indonesia 

Ambar Janma atau Manusia Harum parfum unik dari HMNS dengan dua aroma yang terpisah. Foto:instagram.com/hmns.id?
Ambar Janma atau Manusia Harum parfum unik dari HMNS dengan dua aroma yang terpisah. Foto:instagram.com/hmns.id?

Seiring berjalannya waktu mulai tahun 2016 industri parfum Indonesia mulai berkembang dengan munculnya brand-brand lokal dengan inovasi dan kualitas yang tidak kalah dengan merek import.

HMNS, Carl & Claire, Oullu, Daze Delacour, Laux, Euodia, The Living Potion, Scentcode, Sonar, Labcitane, Saff & Co, Heura, Alchemist, Ateape adalah beberapa brand parfum lokal yang meramaikan sektor industri parfum di Indonesia.

Bahkan HMNS salah satu brand yang terlaris saat ini telah mencoba melebarkan sayapnya ke luar negeri dengan merilis produk uniknya Ambar Janma atau Manusia Harum di Paris Fashion Week 2022. 

Rizky Arief selaku CEO HMNS, berharap dunia akan mengenal dan mengakui bahwa Indonesia juga memiliki produk parfum berkualitas dan menjadi poros baru untuk dunia perparfum-an.

Gerakan Rizky Arief terbilang cukup berani dalam mengenalkan parfum asli Indonesia di luar negeri meskipun memerlukan biaya besar dan perjuangan yang masih panjang. Namun poin pentingnya adalah bagaimana ke depannya menciptakan produk yang kualitasnya dapat bersaing di dunia internasional dan sebagai motivasi penggerak dalam menciptakan sebuah ekosistem baru bagi industri parfum lokal di Indonesia.

Selama ini parfum import yang dijual di Mall harganya hingga jutaan yang tidak terjangkau oleh sebagian masyarakat Indonesia. Banyak hal yang membuat parfum import terutama dari Eropa menjadi begitu mahal antara lain karena bahan bakunya yang harus diimport dari Indonesia sehingga rantai produksi dan distribusinya menjadi panjang. Dan ini merupakan peluang bagi parfum lokal untuk masuk ke dalam sektor industri parfum.

Maraknya merek-merek lokal dengan kualitas yang bagus, wangi yang tahan lama, desain botol kemasannya yang menarik dan harga yang terjangkau merupakan sinyal positif bagi perkembangan industri parfum lokal di Indonesia.

*****

Industri parfum lokal Indonesia memiliki peluang besar untuk bersaing di pasar dalam dan luar negeri dengan memperhatikan tiga elemen penting yaitu kualitas produk, kepercayaan masyarakatnya dan dukungan pemerintah.

Dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia untuk meningkatkan kualitas produksi dan berinovasi dalam pengembangan produk serta memperkuat strategi pemasaran agar mendapat kepercayaan dari masyarakat luas untuk mau memakai produk parfum dalam negeri. Ditambah dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan kolaborasi dengan berbagai pihak dan stakeholder. 

Bila ketiga hal tersebut terwujud maka industri parfum lokal kita akan membuka banyak lapangan pekerjaan terutama di sektor industri manufaktur pengolahan daun Nilam yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun