Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Terjebak Utang dan Gagal Bayar Akibat Godaan Paylater

11 Juni 2024   12:32 Diperbarui: 12 Juni 2024   21:45 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan tidak akan mau menerima karyawan yang memiliki masalah dengan utang apalagi yang skornya 5, artinya kreditnya macet dan sudah menunggak lebih dari 180 hari. Karena para DC atau debt colector terkenal kejam kalau menagih dan tidak segan-segan meneror sampai ke kantor. 

Dan tidak mudah terbebas dari utang Paylater yang kian menumpuk serta bunga yang kian bertambah. Konsekuensinya akan sulit meminjam dana dari bank maupun lembaga keuangan lainnya. Tidak bisa mengajukan kredit rumah, kredit motor dan mobil akibat riwayat skor kredit utangnya jelek.

Paylater akhirnya malah menjatuhkan anak-anak muda, terutama yang baru lulus kuliah dan mau mencari kerja. Sudah menunggak tidak bisa bayar utang mau cari kerja buat melunasi utang susah diterima kerja karena tidak lolos BI Checking akibat kesalahan mereka sendiri sampai terjerat utang.

Meskipun banyak yang menunggak hingga gagal bayar, layanan paylater gencar promosi mencari user sebanyak- banyaknya untuk menggunakan Paylater sebagai metode pembayaran. 

Promosinya sangat menggiurkan mulai dari diskon produk sampai 50 persen dan cashback yang tinggi dibandingkan dengan metode pembayaran lainnya. Akhirnya membuat semakin konsumtif dan impulsif dalam pembelian barang.

*****

OJK mencatat total utang masyarakat di Paylater tembus hingga Rp6,13 triliun per Maret 2024 atau meningkat 23,90 persen dibandingkan Maret 2023. Ini menunjukkan minat pengguna Paylater kian meningkat setiap tahunnya seiring dengan penggunanya yang gagal bayar atau menunggak.

Pentingnya pemberian edukasi tentang resiko dan dampak dari Paylater sehingga lebih bijak dan berhati-hati dalam penggunaannya. Kalau tidak urgent dan perlu banget lebih baik jangan menggunakan Paylater apalagi kalau hanya untuk membeli barang-barang kebutuhan tersier. Karena bukan hanya keuangannya saja yang bikin boncos, namun juga dampak psikis dan mental akibat diteror oleh Debt Collector.

Referensi:

ojk.go.id

https://www.bbc.com/indonesia/articles/cml0eempvkno

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun