Meskipun Indonesia sudah berganti-ganti kurikulum setiap pergantian Kabinet namun sampai sekarang belum bisa ada hasil yang signifikan karena implementasinya belum maksimal dan merata.
****
Mentri Pendidikan Nadiem Makarim telah membuat berbagai terobosan agar dapat menciptakan pendidikan Indonesia yang lebih baik dan patut untuk di apresiasi meskipun akar permasalahnya sudah terlalu kompleks.Â
Di tengah problem nasib guru honorer yang belum pasti, namun guru sebagai garda terdepan layak untuk di apresiasi dengan memberi penghargaan (reward) bagi guru yang kreatif dalam mengajar dan mendorong siswanya untuk maju serta sanggup berpikir kritis. Seperti di Tiongkok, bagaimana mereka sangat menghargai seorang guru dan menggajinya dengan bayaran yang sangat tinggi.
Di tahun 2045 nanti, satu abad kemerdekaan Indonesia atau Indonesia emas 2045 banyak yang berharap melalui pendidikan yang maju, Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah akan memimpin di bidang sains dan teknologi serta bertransformasi menjadi negara maju  sejajar dengan China, Jepang, Eropa dan negara maju lainnya.Â
Jadi anggaplah kritik dari tulisan Elisabeth Pisani sebagai sebuah kritik membangun bukan hinaan yang berujung pada perdebatan.
Referensi:
https://factsmaps.com/pisa-2022-worldwide-ranking-average-score-of-mathematics-science-and-reading/
https://gpseducation.oecd.org/CountryProfile?primaryCountry=IDN&treshold=10&topic=PI
Elizabeth Pisani, Indonesia Etc.: Exploring the Improbable Nation, New York: W.W. Norton & Company, 2015.