Almarhum Chrisye sendiri pernah menangis ketika baru menyanyikan separuh lagu saat rekaman. Seperti yang tertulis dalam biografi karya Alberthiene Endah, Chrisye–Sebuah Memoar Musikal, 2007 (halaman 308-309)
“Lirik yang dibuat Taufiq Ismail adalah satu-satunya lirik dahsyat sepanjang karier, yang menggetarkan sekujur tubuh saya. Ada kekuatan misterius yang tersimpan dalam lirik itu. Liriknya benar-benar mencekam dan menggetarkan. Dibungkus melodi yang begitu menyayat, lagu itu bertambah susah saya nyanyikan!Di kamar, saya berkali-kali menyanyikan lagu itu. Baru dua baris, air mata saya membanjir. Saya coba lagi. Menangis lagi. Istri saya, Yanti, sampai syok! Dia kaget melihat respons saya yang tidak biasa terhadap sebuah lagu,"
Saya sendiri sangat tersentuh dengan lirik indah dalam lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata yang memang sangat menyentuh kalbu. Menggambarkan bagaimana manusia tidak berdaya di kala hari pengadilan tiba.
3. Tombo Ati – Opick
Tombo Ati sebenarnya adalah lagu tradisional Jawa yang menurut sejarah liriknya ditulis oleh Sunan Bonang, salah satu dari Walisongo yang berasal dari Tuban, Jawa Timur. Jadi lagu ini sudah lama ada sejak era Wali Songo.
Mengandung sebuah nasehat yang mengajak kita semua untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian hati dengan Tombo Ati atau obat hati yaitu dengan membaca Al Qur'an, sholat malam, berkumpul dengan orang sholeh, puasa, dan berdzikir.Â
Lagu ini kemudian di aransemen ulang dan dibawakan dengan dengan indah oleh Opick yang kemudian mengantarkan Opick sebagai penyanyi solo religi terpopuler di Indonesia. Jauh sebelum terjun ke lagu bergenre religi, Opick merupakan seorang rocker yang juga telah mengeluarkan karya diantaranya Dealova yang dinyanyikan oleh Once.
4. Insya Allah - Maher Zein
Penyanyi religi asal Lebanon ini  mencoba peruntungannya karir menyanyinya di Indonesia. Dan ternyata di awal kemunculan single lagu Insya Allah ini telah mendapatkan tempat di hati penggemar musik religi di Indonesia.Â
Lagu yang tadinya berbahasa Inggris kemudian diadaptasi ke bahasa Indonesia agar pendengar musik di Indonesia bisa memahami maknanya lebih mudah. Maher Zein kemudian menggandeng Fadly vokalis grup band Padi, untuk berkolaborasi dalam duet mereka.Â
Pesan yang disampaikan pada lagu ini pun begitu mendalam. Bahwa kita tidak boleh berputus asa apabila jalan hidup kita berada dalam kegelapan dan tidak menemukan jalan keluar karena Allah akan selalu hadir dan mengiringi di setiap langkah kita dan Insya Allah dengan usaha akan menemukan kembali cahaya di kegelapan menuju jalan keluar.