Puasa bukan menjadi halangan untuk tetap menjalankan olahraga apalagi bila sudah menjadi aktivitas yang rutin dilakukan. Saya sendiri biasanya berolahraga jogging atau jalan cepat minimal seminggu tiga kali.
Olahraga yang sudah rutin saya lakukan selama lima tahun terakhir ini semata-mata sebagai upaya untuk menjaga kesehatan, kebugaran dan membuat jantung tetap sehat dan tentu saja masih banyak lagi manfaat yang lain.
Meski tengah menjalani ibadah puasa, kegiatan olahraga sebaiknya tetap rutin dilakukan. Jika tubuh sudah terbiasa bergerak dan otot-otot sudah lentur untuk melakukan gerakan olahraga, bayangkan kalau tiba-tiba harus berhenti total selama sebulan. Bisa jadi performa akan menurun belum lagi nanti kalau sudah terlanjur mager untuk memulai olahraga lagi setelah berhenti selama sebulan.
Berikut ini tips untuk berolahraga selama menjalankan puasa agar tidak mengganggu aktivitas harian kita.
1. Waktu Olahraga
Ada beberapa rekomendasi waktu yang bisa dipilih. Pertama sekitar satu jam sebelum waktu berbuka. Estimasinya ketika olahraga selesai dilakukan akan bertepatan dengan waktu berbuka sehingga cairan tubuh dan kalori yang berkurang bisa segera terganti.
Yang kedua setelah buka puasa atau setelah tarawih. Waktu ini sering menjadi pilihan karena kondisi tubuh sudah kembali normal seperti semula. Jadi tidak ada rasa cemas kalau nanti lemas atau kelelahan.
Dan yang terakhir adalah sebelum sahur. Kita bisa bangun lebih awal kemudian berolahraga. Namun durasi waktunya harus benar-benar diperhatikan karena waktunya terbatas. Jangan sampai habis olahraga tahu-tahu sudah imsak, atau jadi terburu-buru menyajikan santapan sahur.
Semua pilihan tersebut kembali kepada masing-masing individu. Oleh karena itu kita wajib menyesuaikan kondisi tubuh kita sendiri dan aktivitas rutin yang biasa kita lakukan sebelum memutuskan untuk berolahraga saat berpuasa.Â
Kalau saya sendiri ikut tim olahraga sebelum buka puasa karena sudah sering saya lakukan bukan hanya saat puasa ramadhan saja bahkan saat puasa Sunnah, jadi tubuh sudah beradaptasi karena terbiasa melakukannya sebelum buka puasa.
2. Durasi Olahraga
Intensitas olahraga yang dilakukan selama bulan puasa tidak boleh sama dengan yang dilakukan sehari-hari karena selama puasa kita sudah defisit kalori dan cairan tubuh. Belum lagi jadwal tidur kita juga sedikit terganggu karena harus bangun lebih awal untuk menyiapkan sahur.
Cara menyiasati agar tidak terlalu kelelahan dan dehidrasi adalah dengan menurunkan intensitas olahraga. Jika biasanya berolahraga selama 1 jam atau lebih, maka cukup memangkasnya menjadi 30 menit. Bila biasanya lari cepat maka bisa diganti dengan lari-lari kecil atau cukup dengan jalan cepat.
Bila durasi rutin olahraga saya sekitar 40 menit, 5 menit untuk pemanasan dan stretching lalu 30 menit jogging dan 5 menit terakhir untuk pendinginan. Selama puasa saya mengurangi durasinya menjadi total 30 menit dan jogging kadang saya ganti dengan jalan cepat untuk menghindari kelelahan.
3. Jenis Olahraga
Banyak orang yang takut kelelahan, dehidrasi dan lemas jika berolahraga saat puasa. Untuk itu kita juga perlu mempertimbangkan jenis olahraga yang akan dilakukan selama puasa sesuai dengan kondisi dan kemampuan kita.
Beberapa olahraga seperti jalan cepat, jogging, yoga, latihan angkat beban ringan, pilates dan bersepeda menjadi pilihan saat berpuasa. Pilihlah olahraga yang lebih ringan dari yang biasa rutin kita lakukan.Â
Jika melakukan jogging selama puasa cukup jalan cepat, kalau biasanya nge-gym dengan latihan beban berat maka bisa dipilih latihan yang ringan-ringan seperti angkat dumbbel ringan. Tidak perlu ngoyo lakukan sesuai kemampuan kita yang penting tubuh bergerak dan mengeluarkan keringat.
4. Pola Makan
Selama berolahraga di bulan ramadhan perlu menjaga pola makan dan memilih asupan makanan yang seimbang dan mengandung nutrisi yang cukup untuk mendukung aktivitas fisik kita.
Tidak disarankan untuk meng-skip sahur. Kecuali ada kondisi yang menyebabkan kita kesiangan bangun sehingga tidak cukup waktu untuk sahur atau bahkan benar-benar melewatkan waktu sahur. Jika kita tidak sempat sahur dianjurkan untuk tidak melakukan olahraga apapun untuk mengantisipasi tubuh lemas atau pingsan.
Saat berbuka puasa nanti jangan langsung makan makanan yang berat namun batalkan dengan makanan-makanan yang mengandung energi cepat yang mengandung gula contohnya kurma atau minuman manis seperti kolak, kelapa muda yang juga bagus untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
Biasanya untuk mengobati tenggorokan kering karena rasa haus adalah dengan minuman dingin atau es. Padahal sangat dianjurkan untuk minum minuman hangat karena air hangat dapat lebih cepat mengembalikan suhu tubuh, sehingga lambung dapat dapat beradaptasi dengan baik setelah lama tidak makan dan minum. Saya sendiri sudah lama membiasakan diri tidak minum es, jadi minuman lebih sering disajikan hangat seperti teh manis atau kolak hangat.
****
Berolahraga masih tetap bisa dilakukan saat puasa selama dilakukan dengan waktu dan jenis olahraga yang tepat. Dan yang paling penting adalah mengenali kondisi tubuh kita sendiri untuk mempertimbangkan beberapa faktor seperti usia, kondisi kesehatan dan juga rutinitas yang harian kita.
Jangan sampai bukan tubuh bugar yang kita dapat malah kesehatan kita yang terganggu.Tidak ada salahnya untuk olahraga saat berpuasa, asalkan tetap memperhatikan kondisi fisik dan kesehatan tubuh saat berpuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H