Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saat Seseorang Membuat Hatimu Hancur dan Terluka

17 Januari 2024   12:37 Diperbarui: 17 Januari 2024   12:38 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seseorang telah menyakiti hati dan perasaanmu. Foto: pexels.com/Liza Summer

Hidup telah mengajarkan agar jangan menggantungkan kebahagian kepada orang lain atau mengharapkan kesetiaan seseorang. Sekuat apapun kamu menjaga dan menggenggamnya yang pergi akan tetap pergi. 

Tidak peduli betapa berartinya dia bagimu bukan berarti dia akan menghargaimu dengan cara yang sama.

Terkadang seseorang yang paling kamu cintai ternyata adalah orang yang sangat membuatmu terluka teramat dalam dan menyakitkan, karena orang yang seharusnya menjadi sumber cinta mengkhianati cinta itu sendiri.

Biarkanlah Omongan dan Penilaian Orang Lain Berlalu Begitu Saja

Dalam hidup ini yang paling sulit dibaca adalah hati, yang paling sulit untuk dijaga adalah ucapan. Ketika kamu senang, mereka akan bilang kamu berlebihan. Saat kamu diam mereka akan mengira kamu sombong. Kamu berpenampilan rapi mereka juga bilang kamu pamer, kamu mencoba sederhana mereka malah merendahkan dan meremehkanmu.

Telinga tidak usah panas ketika mendengar omongan yang tidak benar tentangmu. Mulut jangan terlalu kasar, ketika kamu tidak terima dengan omongan orang lain yang tidak sesuai dengan kemauanmu. Dan hati jangan emosi ketika kamu merasa tersudut. Tetaplah tenang, sadari bahwa setiap tindakan dan ucapan yang akan kamu lakukan selalu ada konsekuensi yang akan kembali kepadamu.

Beberapa orang cenderung melihat satu kesalahan dari pada seribu kebaikan yang telah kamu lakukan. Seribu kali berbuat baik belum tentu dikenang, tetapi sekali saja berbuat kesalahan akan selalu dibicarakan dan dibesar-besarkan. 

Sebaik apapun dirimu, akan ada saja orang yang membenci dan tidak menyukaimu. Sejujur apapun kamu pasti juga akan ada orang yang meragukanmu. Tidak perlu membuat dirimu terpaku atas penilaian orang lain yang hanya memandang dari sisi negatif saja karena mereka akan selalu mencari celah buruk di dalam dirimu. 

Jangan hiraukan itu semua. Jalani hidupmu sendiri. Ini bukan berarti kamu tidak peduli atau kamu egois, namun ini artinya kamu terus menjaga dan tidak membiarkan kebaikanmu hancur. Langkahkan kakimu pada duniamu sendiri karena dalam kehidupan ini siapa lagi yang bisa diandalkan jika bukan dirimu sendiri.

Hal yang harus kamu lakukan adalah mulai introspeksi diri agar terus menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Tetaplah semangat untuk selalu berbuat baik karena setiap kebaikan akan kembali pada si pembuatnya sesuai dengan hukum alam semesta.

Tidak Perlu Memendam Dendam dan Memaafkan

Hidup ini bukan untuk membalas yang buruk dengan yang buruk tapi bagaimana belajar untuk membalas yang buruk dengan yang baik. Jangan pernah menganggap diri sendiri lebih tinggi daripada orang lain. Jangan pula karena marah dan benci mengharapkan orang lain celaka.

Memaafkan orang lain setelah disakiti bukanlah perkara gampang. Selalu ada rasa sakit hati bahkan mungkin rasa dendam yang menguasai hatimu. Tapi, menyimpan dendam sesungguhnya hanya menyakiti dirimu sendiri. Kamu akan selalu tertahan oleh rasa sakit hati sehingga menghalangi kemampuanmu untuk maju dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Tidak perlu menaruh dendam, memendam kebencian dan amarah karena itu akan merusak kebahagiaanmu sendiri. Saat orang lain menyakitimu kamu hanya perlu tersenyum. Serahkan semua pada semesta, semesta punya caranya sendiri. Biarkan karma melakukan tugasnya diam-diam karena siapapun yang berani menyakiti pada waktunya nanti pasti akan tersakiti.

Teruslah Berbuat Baik

Ketika kamu berbuat baik kamu akan memiliki sifat welas asih dalam diri dengan menebarkan benih kasih sayang pada siapapun tanpa terkecuali. Kamu akan memberi, menolong bahkan mungkin sering mengalah untuk kepentingan orang lain. 

Di sisi lain kamu juga harus memahami bahwa tidak semua orang cukup tahu diri dan tahu berterima kasih. Maka jika suatu saat kebaikanmu dimanfaatkan oleh orang lain atau bahkan membuatmu tersakiti padahal kamu sudah bebuat baik kepadanya, yakinkan dirimu bahwa Tuhan tidak akan membiarkanmu terus disakiti karena kebaikanmu yang tulus. 

Seringkali kita selalu bersabar menjaga sikap agar tidak menyakiti orang lain tetapi justru orang lain tidak pernah berpikir untuk menjaga hati kita. Inilah kenyataan hidup yang harus diterima. Kita yang menjaga tapi kita yang tersakiti.

Menjadi orang baik itu mudah, menjadi orang jahat juga mudah. Yang sulit itu menjadi orang yang tetap baik dan bertahan dalam kebaikan meski telah diperlakukan tidak baik dalam hidup. Dan ketika kamu bisa melakukannya maka kamu adalah orang yang sangat istimewa.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun