Dampak dari peristiwa itu bukan hanya mengakibatkan Bu Prani terancam kehilangan pekerjaannya tetapi keluarganya juga turut mendapatkan perundungan di media sosial. Apapun tindakan yang dilakukan oleh keluarganya selalu dipandang buruk dan dicari-cari kesalahannya.
Bu Prani harus menghadapi kenyataan pahit. Dia harus berjuang untuk mempertahankan pekerjaannya dan mengembalikan reputasi serta nama baiknya.Â
Muklas dan Tita berusaha menjaga ibunya dari perundungan netizen, di saat yang sama Bu Prani sendiri harus menjaga suaminya supaya tidak tahu hingar bingar konflik yang sedang terjadi agar suaminya tidak bertambah parah depresinya.
Relevan dengan Kehidupan Sosial Saat Ini.
Kejadian yang menimpa keluarga Bu Prani dapat menimpa siapa saja. Sebuah tema sosial  yang relevan dengan keresahan yang dirasakan oleh kebanyakan orang dari fenomena cancel culture melalui kejadian viral
Benar dan salah ditentukan oleh suara netizen, kesalahan seseorang membuat orang-orang di sekitarnya harus ikut menanggung akibatnya, hidup seolah hanya tentang klarifikasi dibalas klarifikasi.
Banyak sekali kita temui di media sosial sosok yang tiba-tiba viral gara-gara memarahi seseorang karyawan atau mengumpat ke petugas dengan kata-kata kasar. Ujung-ujungnya adalah netizen menuntut klarifikasi permintaan maaf, sebuah formula yang klasik.
Tidak cukup disitu, kehidupan kesehariannya pun berubah. Tetangga dan teman-temannya ikut membully, kantor tempat kerja memecat karena dianggap merusak nama baik institusi bahkan ada yang sampai pindah rumah.
Bagaimana terlihat gambaran mayoritas warganet di dunia maya akhir-akhir ini jauh dari budi pekerti. Demi sebuah konten atau FYP Tiktok rela mengambil video sembarangan tanpa ijin di tempat umum, memotong video, mengomentari, menghakimi, menggiring opini tanpa tahu kebenaran yang sesungguhnya terjadi, siapa yang sebenarnya salah hingga berakibat merusak kehidupan seseorang dan seluruh keluarganya.
Tayang Di Toronto International Film Festival (TIFF) 2023