Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Peluang dan Tantangan Sistem Pembayaran Bersama ASEAN di Era Digital

20 Juni 2023   12:40 Diperbarui: 17 Juli 2024   02:25 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: www.pexel.com/ iMin Technology

Beberapa negara ASEAN telah meluncurkan sistem pembayaran digital atau Regional Payment Connectivity (RPC) dengan penggunaan mata uang lokal sebagai alat perdagangan.

Bank Indonesia bersama dengan Bank Sentral dari negara Thailand, Malaysia, Philipina dan Singapura telah bekerja sama dalam mengembangkan konektivitas sistem pembayaran lintas batas antar negara ASEAN berbasis QR Code yang dapat digunakan untuk transaksi lintas negara. 

Saat ini baru Indonesia dengan Thailand yang sudah terhubung dengan sistem pembayaran digital antar negara dengan cara memindai QR Code masing-masing negara.

Kedepannya Bank Indonesia akan memperluas kerjasama dengan negara lain di luar negara ASEAN untuk menciptakan sistem pembayaran lintas batas yang murah dan cepat dengan sistem CR Cross-border, karena berperan penting dalam meningkatkan efisiensi transaksi perdagangan dan investasi menggunakan mata uang lokal.

Adanya sistem pembayaran bersama ASEAN dimasa depan akan memiliki peluang positif di berbagai bidang antara lain sebagai berikut.

1. Perdagangan dan Ekonomi

Sistem pembayaran bersama akan memfasilitasi dan mempercepat transaksi perdagangan antara negara-negara ASEAN. Membuka peluang ekspansi bisnis bagi perusahaan e-commerce dan Usaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memperluas jangkauan pasar mereka ke negara-negara anggota ASEAN. 

Bisnis startup dapat lebih mudah mengeksplorasi pasar internasional, menarik investor dan pelanggan dari berbagai negara untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis.

Bagi eksportir dan importir, RPC dapat mengurangi biaya dan risiko yang terkait dengan konversi mata uang dan transfer dana. Sehingga akan mempercepat aliran barang dan layanan yang melintasi perbatasan, meningkatkan daya saing perusahaan dan mendorong pertumbuhan ekspor impor.

2. Pariwisata

Implementasi sistem pembayaran bersama melalui QR Code antar negara bagi pelaku usaha di sektor pariwisata akan memudahkan dalam menerima transaksi pembayaran dari wisatawan asing. Mengurangi risiko penipuan, mengurangi biaya konversi mata uang, dan secara macro akan meningkatkan daya tarik destinasi wisata di kawasan ASEAN.

Dengan adanya sistem pembayaran digital bersama, wisatawan dapat dengan mudah melakukan pembayaran elektronik untuk tiket pesawat, akomodasi, kuliner, transportasi, dan berbagai layanan pariwisata lainnya. Misalnya menyediakan berbagai opsi pembayaran yang lebih fleksibel seperti dompet digital, pembayaran online, scan barcode dan kartu kredit.

Hal ini akan mengurangi ketergantungan pada uang tunai bagi para wisatawan terutama mereka yang tidak memiliki mata uang lokal.

3. Keuangan dan Investasi.

Sistem pembayaran bersama ASEAN akan meningkatkan konektivitas dan integrasi sistem keuangan di antara negara-negara ASEAN. Proses pembayaran dan penyelesaian transaksi akan menjadi lebih efisien dan cepat.

Meminimalisir biaya administrasi, meningkatkan pertumbuhan investasi, mendorong inovasi dalam layanan keuangan dan konektivitas keuangan di kawasan ASEAN.

Kemudahkan akses ke sistem pembayaran yang aman dan terjangkau maka akan lebih banyak masyarakat dan bisnis usaha mengakses layanan keuangan seperti pembayaran digital dan perbankan yang sebelumnya sulit dijangkau.

4.Inovasi dan Pengembangan Teknologi.

Pengembangan sistem pembayaran bersama ASEAN memerlukan adopsi dan pengembangan teknologi pembayaran yang canggih. Penerapan kecerdasan buatan (AI) dapat memungkinkan pengembangan solusi pembayaran yang lebih cerdas seperti analisis data untuk deteksi penipuan, personalisasi pengguna dan penggunaan pengenalan wajah (face recognition).

Hal tersebut akan mendorong inovasi teknologi di sektor pembayaran digital, mendorong perkembangan teknologi keuangan dan pengembangan infrastruktur teknologi yang kuat di seluruh wilayah ASEAN. Pada akhirnya dapat menciptakan peluang bisnis baru dan mendorong pertumbuhan industri teknologi.

Peluang positif ini menunjukkan potensi besar RPC ASEAN dalam memperkuat konektivitas pembayaran dan mempromosikan integrasi ekonomi di wilayah ASEAN.

Meskipun sistem pembayaran digital bersama ASEAN memiliki banyak peluang positif namun ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan dari sistem pembayaran lintas negara ASEAN.

Berikut ini beberapa dampak dan tantangan yang mungkin terjadi.

1. Keamanan dan Privasi

Potensi adanya kebocoran data pribadi dan serangan hacker seiring dengan meningkatnya konektivitas pembayaran antara negara-negara ASEAN, dapat mengancam keamanan sistem pembayaran CR Code lintas negara.

Penipuan, pencurian identitas, dan serangan siber lainnya dapat terjadi jika infrastruktur pembayaran digital tidak cukup aman. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya yang serius untuk melindungi keamanan dan privasi data konsumen.

2. Pencucian Uang dan Penyelundupan

Sistem pembayaran lintas negara ASEAN dapat dengan mudah membuka celah bagi penipuan dan kejahatan keuangan lintas negara. Kemungkinan adanya aktivitas pencucian uang, perdagangan ilegal, dan penipuan transaksi akan meningkat dengan adanya aliran dana yang lebih besar serta meningkatnya interaksi keuangan antara negara-negara ASEAN.

Transparansi dan pengawasan yang ketat diperlukan untuk mengurangi risiko ini. Negara-negara harus meningkatkan upaya pengawasan, penegakan hukum, dan kepatuhan untuk melawan aktivitas ilegal yang mungkin muncul.

3. Ketidaksetaraan Akses Teknologi

Tidak semua masyarakat di negara-negara ASEAN memiliki akses yang setara di bidang teknologi dan layanan pembayaran digital. Negara-negara yang memiliki ekonomi yang lebih kuat atau industri keuangan yang lebih maju mungkin akan lebih mendominasi, sementara negara-negara yang lebih kecil atau kurang berkembang akan merasa tertinggal.

Ketimpangan digital antar negara, antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara kelompok sosial ekonomi, dapat mengakibatkan kesenjangan aksesibilitas terhadap sistem pembayaran digital.

Negara-negara dengan infrastruktur dan konektivitas internet yang terbatas mungkin menghadapi kesulitan dalam mengadopsi dan mengintegrasikan sistem pembayaran regional, sehingga memperdalam kesenjangan digital di antara negara-negara tersebut.

Sebaliknya negara-negara dengan infrastruktur dan sistem pembayaran yang lebih maju dan matang mungkin akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan negara-negara yang masih tertinggal dalam hal infrastruktur dan inovasi teknologi.

4. Ketahanan Jaringan Sistem Keuangan

Ketergantungan yang meningkat pada sistem pembayaran regional bersama dapat meningkatkan risiko jaringan sistem keuangan. Gangguan teknis, pemadaman listrik, atau serangan siber dapat menyebabkan gangguan dalam sistem pembayaran digital jika tidak ada solusi alternatif yang ada. 

Apabila satu negara mengalami gangguan sistem pembayaran atau beberapa bagian dari sistem mengalami kegagalan, hal itu dapat berdampak pada semua sistem yang terhubung. 

Kegagalan tersebut dapat menyebabkan gangguan besar dan kerentanan dalam sistem pembayaran yang akan menghambat transaksi yang sedang berlangsung.

5. Kompleksitas Regulasi 

Regional Payment Connectivity melibatkan beberapa negara atau wilayah dengan regulasi dan kebijakan yang berbeda-beda. 

Ketidaksepakatan dalam hal kebijakan dan regulasi dapat menghambat perkembangan proses integrasi dan adopsi sistem pembayaran bersama yang sepenuhnya terhubung.

Perbedaan dalam regulasi antara negara-negara ASEAN dapat menciptakan kompleksitas dalam pengembangan dan pengelolaan sistem pembayaran bersama.

Untuk itulah diperlukan kerja sama dalam merumuskan regulasi untuk menyatukan peraturan tersebut dalam kerangka kerja sama yang konsisten dan kompatibel di masa mendatang.

****

Sistem pembayaran digital bersama ASEAN akan memberikan kontribusi positif di berbagai bidang dan sektor usaha serta memperkuat hubungan antara negara-negara anggota.

Namun perlu dipertimbangkan tantangan dan dampak yang harus dihadapi di masa depan. Hal tersebut dapat diatasi dengan kebijakan dan kerjasama yang erat antara negara-negara anggota ASEAN untuk menangani berbagai tantangan tersebut dan memastikan manfaat maksimal bagi seluruh sektor dan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun