Negara-negara dengan infrastruktur dan konektivitas internet yang terbatas mungkin menghadapi kesulitan dalam mengadopsi dan mengintegrasikan sistem pembayaran regional, sehingga memperdalam kesenjangan digital di antara negara-negara tersebut.
Sebaliknya negara-negara dengan infrastruktur dan sistem pembayaran yang lebih maju dan matang mungkin akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan negara-negara yang masih tertinggal dalam hal infrastruktur dan inovasi teknologi.
4. Ketahanan Jaringan Sistem Keuangan
Ketergantungan yang meningkat pada sistem pembayaran regional bersama dapat meningkatkan risiko jaringan sistem keuangan. Gangguan teknis, pemadaman listrik, atau serangan siber dapat menyebabkan gangguan dalam sistem pembayaran digital jika tidak ada solusi alternatif yang ada.Â
Apabila satu negara mengalami gangguan sistem pembayaran atau beberapa bagian dari sistem mengalami kegagalan, hal itu dapat berdampak pada semua sistem yang terhubung.Â
Kegagalan tersebut dapat menyebabkan gangguan besar dan kerentanan dalam sistem pembayaran yang akan menghambat transaksi yang sedang berlangsung.
5. Kompleksitas RegulasiÂ
Regional Payment Connectivity melibatkan beberapa negara atau wilayah dengan regulasi dan kebijakan yang berbeda-beda.Â
Ketidaksepakatan dalam hal kebijakan dan regulasi dapat menghambat perkembangan proses integrasi dan adopsi sistem pembayaran bersama yang sepenuhnya terhubung.
Perbedaan dalam regulasi antara negara-negara ASEAN dapat menciptakan kompleksitas dalam pengembangan dan pengelolaan sistem pembayaran bersama.
Untuk itulah diperlukan kerja sama dalam merumuskan regulasi untuk menyatukan peraturan tersebut dalam kerangka kerja sama yang konsisten dan kompatibel di masa mendatang.