Mohon tunggu...
Rani Sakraloi
Rani Sakraloi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student of Communication Science

Passionate about writing and sharing it.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Konvergensi Media, Apa Itu?

31 Mei 2023   17:06 Diperbarui: 31 Mei 2023   17:39 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Konvergensi Media (ilustrated by Vyrma)

- Munculnya riset audiensi tentang pola penggunaan media,

- Penyebaran informasi (berita) yang dibuat sendiri secara online dan perangkat telepon seluler,

- Penataan kembali newsroom yang lebih fokus kepada audiensi,

- Pengembangan bentuk baru tentang narasi yang disesuaikan dengan audiensi dan saluran yang baru,

- Perjumpaan audiensi yang fokus pada penyesuaian berita dan juga penyesuaian berita pada multimedia.

Berdasarkan yang dijelaskan sebelumnya, pertumbuhan dunia digital membawa perubahan dalam jurnalisme. Jurnalisme melalui internet menimbulkan peningkatan akan jumlah partisipan jurnalis dan komunitasnya, fokus terhadap kepuasan audiens, dan pengelolaan media yang dilakukan secara daring. Hal-hal tersebut memudahkan dalam pengolahan, penyebaran, dan evaluasi jurnalisme. Perubahan bentuk ini merupakan salah satu alternatif untuk bertahan dari perubahan zaman akibat kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.

Konvergensi media sebagai wujud pengaplikasian dalam teknologi digital semakin merevolusi fungsi berita yang mulanya mengabarkan peristiwa yang sudah terjadi, tetapi kini menjadi mengabarkan peristiwa yang sedang terjadi (Ignatius Haryanto, 2014 : 212). Kemajuan teknologi digital melalui konvergensi media akan menghadirkan konstruksi sosial media baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Konstruksi sosial media baru ini dihasilkan dari proses ekspresi dan proyeksi sosial pekerja di media yang berbentuk siaran, tayangan, dan atau tulisan serta berdampak dalam pola penyebaran informasi, konsumsi media masyarakat, persepsi publik, dan literasi. Dailer, Demo, dan Spillman menjelaskan aktivitas konvergensi media meliputi cross-promotion (lintas promosi), cloning (penggandaan), coopetition (kolaborasi), content sharing (berbagi isi), dan full convergence (penyatuan).

Adanya perluasan fungsi media menuntut adaptasi media terhadap zaman. Media dan teknologi selama ini selalu hidup berdampingan. Namun, zaman semakin modern dengan pertumbuhan teknologi yang pesat memungkinkan penurunan nilai guna dan minat audiens terhadap media konvensional. Hal tersebut tidak serta merta dikarenakan sifatnya media konvensional yang monoton melainkan juga adanya penyesuaian untuk akses media yang lebih mudah dan terjangkau terhadap generasi saat ini. Oleh karena itu, konvergensi media dinilai sebagai solusi mutakhir terhadap perkembangan dan perluasan fungsi media untuk menjangkau audiens serta guna mempertahankan eksistensi media agar tidak redup tergerus zaman.

KONVERGENSI MEDIA DI INDONESIA 

Perubahan signifikan yang terjadi pada media saat ini merupakan pengaruh dari perkembangan pesat teknologi komunikasi dan informasi. Dalam hal ini, media massa konvensional seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, hingga film terkonvergensi. Hadirnya teknologi digital mampu meleburkan industri media, komputer, dan telekomunikasi menjadi kesatuan.

Konvergensi bukan hanya penyatuan konten, tetapi juga penyatuan satu induk perusahaan media. Adanya konvergensi ini juga memungkinkan suatu grup perusahaan dapat memiliki media konvensional sekaligus juga media sosial. Di Indonesia, konvergensi media sudah diterapkan oleh perusahaan-perusahaan media besar, seperti MNC Group, Kompas Group, Media Group, dan lain-lain. Adanya peralihan atau penambahan jenis media oleh perusahaan-perusahaan tersebut tentunya akan meningkatkan persaingan atau kompetisi yang ketat antarmedia. Perusahaan media berlomba untuk mengabarkan berita dengan mengutamakan diferensiasi dan kecepatan konten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun