Komputer tidak akan bisa dioperasikan jika tidak memiliki processor. Sama halnya dengan santan, tanpa santan suatu masakan tidak akan jadi Rendang.
Santan memiliki dua unsur penting dalam rendang. Pertama, krim santan. Krim tersebut memberikan rasa umami dan warna hitam pada Rendang.
Kedua, minyak. Unsur kedua ini membantu proses karamelisasi bahan bahan Rendang. Jika unsur kedua ini tidak ada atau jumlahnya tidak memadai, maka masakan tidak akan jadi rendang.
Proses ekstraksi minyak dari santan membutuhkan waktu lama. Pembaca yang pernah membuat minyak kelapa murni melalui pemanasan pasti tahu. Butuh proses berjam-jam.
FAKTOR INGIN MERAIH KEUNTUNGAN SETINGGI TINGGINYA MENDORONG MEREKA MENGGUNAKAN MINYAK JELANTAH
Lama waktu yang dibutuhkan dan tingginya  biaya produksi dalam memasak Rendang mendorong para perendang yang tidak bertanggungjawab menggunakan minyak jelantah.Â
Memasak Rendang secara tradisional menghabiskan waktu cukup lama. Tergantung pada volume Rendang yang dimasak. Untuk volume  1 s/d 4 kg. daging, waktu yang dibutuhkan sampai Rendang berwarna hitam  minimal lebih 4 jam. Jika jumlahnya lebih banyak, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai 7 atau 8 jam.
Memasak Rendang dengan menggunakan minyak jelantah hanya butuh waktu 1.30 menit. Caranya, Satu jam pertama, santan daging dan bumbu serta  rempah dimasak sampai kadar air berkurang dan daging berwarna kecokletan. Langkah berikutnya, minyak jelantah dituangkan ke dalam masakan Rendang. Seketika, Daging dan bumbu bumbu langsung berwarna hitam, layaknya Rendang dimasak secara tradisional. Begitulah cara memasak Rendang dengan menggunakan minyak jelantah.Â
Untuk cover up  agar orang yang mengkonsumsi tidak curiga, maka perendang tersebut menambahkan MSG atau mecin secara berlebihan dan juga gula. Akibatnya, timbul gatal ditenggorokkan dan rasa enek  akibat pemakaian Mecin dan gula secara berlebihan.Â
Alasan berikutnya adalah menekan biaya produksi. Motif nya pastilah ingin mendapat keuntungan yang setinggi tingginya. Â Bandingkan biaya memasak Rendang secara tradisional dengan menggunakan minyak jelantah.