Sedangkna Indonesia berada pada peringkat ke 3 importir Saus Sambal dan Bumbu masak Thailand dengan pangsa pasar 5%.
7. Produk Makanan Halal. Thailand termasuk 5 besar produsen produk makanan halal dunia dengan nilai ekspor mencapai nilai $ 5,8 miliar. Lagi-lagi Indonesia menjadi pasar produk makanan halal terbesar Thailand dengan share 19%.
Untuk menunjang pertumbuhan produk makanan halal, pemerintah Thailand mengalokasikan dana senilai $ 11,5 juta. Thailand memiliki 8000 pabrik makanan olahan dan 150,000 produk yang telah mendapatkan sertifikat halal.
8. Durian.Thailand adalah eksportir durian terbesar di dunia dengan nilai mencapai $ 817 juta. Pasar utama durian Thailand adalah China dan Indonesia.
Majunya industri makanan olahan Thailand didukung oleh 4 faktor: Peranan pemerintah, SDA berlimpah, SDM terlatih, dan lembaga R&D yang andal dan bekelanjutan.
Dikutip dari laman UNDP, pemerintah Thailand mengalokasikan dana untuk kegiatan R&D senilai $11,5 miliar ( 1% dari PDB ).Â
Berikut daftar lembaga R&D yang menjadi Driving Force pertumbuhan industri makanan Thailand:Â
- The National Food Institute (NFI). NFI Bekerjasama dengan produsen makanan olahan Thailand melaksanakan GMP atau HACCP dalam proses produksi.
- Agricultural Reseach Development Agency (ARDA). Bekerjasama dengan NFI mengembangkan produk makanan olahan dan mendidik sumber daya manusia dibidang tersebut.
- The Standard Institute of ThailandÂ
- The Halal Science Centre, Chulalongkorn University
- Institute of Food Research and Product Development
- KU food Research and Services in Thailand
- Cassava Research and Technology Research, melakukan R&D tapioka
- The Food Processing Industry Club
- Food innopolis berlokasi di Thailand Science Park, distrik Khlong Luang, Provinsi Pathum Thani. Berperan sebagai pusat riset makanan dan pusat inovasi makanan dunia.
Kita tidak akan pernah memiliki durian yang konsisten mutu dan rasanya, atau duku yang tidak ada bijinya  tanpa R&D yang andal dan berkelanjutan.Â
Sumber:
thaiembdc.org | boi.go.th | bangkokpost.com | statista.com | worldtopexorter.comÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H