Kita jangan lupa, rezim Jokowi telah berhasil menghardik Amerika dalam penguasaan saham PT Freeport, yang belum pernah berhasil oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya. Tentu Amerika sebagai negara adidaya tidak ingin kepemimpinan Jokowi berjalan mulus yang dinilai menjadi hambatan bagi negara2 besar lima tahun ke depan.
 Dengan demikian, mereka harus membuat politik adu domba di negara ini. Meskipun sejumlah informasi akhir2 ini menyebutkan Prabowo berkiblat ke Barat, tentu Amerika tidak menginginkan Pak Prabowo jadi presiden di negara ini. Disisi lain, sangat khawatir jika Jokowi lanjut sebagai presiden. Namun, itupun sesungguhnya naiknya pamor Dolar Amerika Negara paling terdampak bukan Indonesia, bias kita lihat dan baca di sumber berita lain. Negara mana yang paling terpengaruh.
Negara2 besar di dunia selalu mengatakan bahwa Indonesia adalah negara kaya dan berpotensi sebagai negara adidaya. Sehingga mereka harus berupaya memainkan isu di NKRI, sehingga mereka tetap memegang setir permainan itu. Baik itu ekonomi, sosial dan politik. Sementara kita, akan tetap seperti ini.
Bayangkan, apresiasi dari bangsa-bangsa untuk negara kita karena sukses menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Bahkan pemimpin di negara2 maju diluar Asia angkat topi untuk Indonesia. Berkat kerja keras tim dibawah komando Presiden dan gubernur DKI Jakarta. Yah sedikit banyaknya, juga berkat para pengamat dan kritikus yang mendorong kegiatan tersebut dimuat secara besar-besaran oleh media nasional maupun media internasional. Berjalan lancar.
Sedikit kita bahas mengenai pembangunan yang sedang berjalan, dimana pembangunan infrastruktur digenjot selama pemerintahan Jokowi periode pertama. Kekuatan sektor ekonomi terus bertumbuh, bahkan politik perbatasan yang dilakukan dengan membangun wilayah2 terdepan membuat Indonesia dipandang oleh negara2 tetangga, yang selama ini bahkan 'menjajah' wilayah perbatasan tanpa ada perhatian pemerintah. Akses jalan dari jalan setapak menjadi jalan raya, rancangan jalan tol, bandar udara baru, tol laut bahkan penguasaan penuh atas wilayah NKRI. Patut kita bangga jadi bangsa Indonesia.
Nah, kita perlu catat dan tanya dalam hati, SIAPA PEMILIK 'HASTAG 2019 GANTI PRESIDEN'? Kita yang cinta akan bangsa ini, mari gelorakan cinta tanah air dan cinta keberagaman dan tumbuhkan toleransi diantara kita sebangsa dan setanah air. Salam
Medan, 6 September 2018
#MariBerkarya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H