Mohon tunggu...
Rangga TriAfanza
Rangga TriAfanza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengurai Benang Kusut: Mengapa Peradaban Islam Saat Ini Tertinggal

16 Juni 2024   23:09 Diperbarui: 16 Juni 2024   23:09 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah peradaban Islam dimulai dari abad ke-7 pada masa periode Nabi Muhammad SAW dimana  pondasi agama dan komunitas masyarakat muslim dibentuk. Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai pribadi yang jujur dan terpercaya sehingga mendapat kepercayaan orang Arab pada saat itu. Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW adalah titik awal dari perkembangan Islam. Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal 570 Masehi. Beliau berasal dari suku Quraisy yang terkemuka dan terpandang di  kota Mekkah.

            Memasuki usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui malaikat Jibril di Gua Hira. Pada saat awal kenabian, Nabi Muhammad SAW mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi melalui orang terdekat, kemudian beralih berdakwah secara terang-terangan setelah mendapat teguran oleh Allah SWT. 

Karena mendapat ancaman serta tekanan dari kaum kafir Quraiys, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya hijrah ke madinah pada tahun 622 M. Di Madinah, Nabi Muhammad SAW membangun masyarakat Islam generasi pertama dengan prinsip-prinsip Islam dan mempersaudarakan antara kaum Ansar dan Muhajirin.

            Langkah awal Nabi Muhammad SAW dalam membangun peradaban Islam adalah dengan membangun negara Islam di Yatsrib (Madinah). Kemudian sebagai kepala negara Nabi Muhammad SAW membangun hubungan diplomasi dengan negara lain, seperti kekaisaran Romawi, Ethiopia, dan Persia. 

Untuk memperkuat negara yang dipimpinnya Nabi Muhammad SAW juga membangun serta memperkuat kekuatan militernya, para sahabat dan kaum muslimin pada saat itu mendapatkan pelatihan fisik dan karakter soerang militan. Mereka diajari cara berpanah dan berkuda kemudian ada juga yang difokuskan pada latihan berpedang dan bertahan. Setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw, umat Islam dipimpin oleh para sahabat yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Thalib.

            Di masa khalifah Umar bin Khattab peradaban Islam sangat berkembang pesat. Kerajaan besar seperti persia dan Romawi berhasil ditaklukkan oleh pasukan muslimin di bawah kekhalifan Umar bin Khattab. Pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab, peradaban Islam sangat mengalami kemajuan yang signifikan  dalam berbagai aspek, seperti administrasi, militer, ekonomi, dan hukum. Ekspansi wilayah dibawah kepemimpinan Umar bin Khattab. 

Ekspansi besar-besaran terjadi di wilayah Persia, Palestina, Suriah, Lebanon, dan Mesir. Penaklukan wilayah ini memperluas pengaruh dan budaya Islam ke wilayah yang lebih luas. Administrasi dan pemerintahan mulai dibentuk secara sistematis. Pembentukan provinsi, Diwan, dan Sistem pajak diperkenalkan. 

Pada sistem keadilan dan hukum pada masa Umar bin Khattab terkenal sangat adil dan ketat. Dalam hal infrastruktur banyak jalan dibangun serta diperbaiki serta jembatan banyak sekali dibangun. Kanal dan irigasi dikembangkan untuk meningkatkan produksi pertanian. 

Umar bin Khattab juga sangat memperhatikan masalah sosial dan ekonomi. Beberapa kebijakan terkait sosial dan ekonomi adalah dengan pendirian Baitul Mal untuk menyimpan kas negara, jaminan sosial untuk memberikan tunjangan kepada fakir miskin, janda, dan anak yatim, serta mengatur ulang kepemilikan tanah untuk menghindari kekayaan pada segelintir orang. 

Militer juga diperkuat dan memperbesar angkatan bersenjata. Pelatihan militer diperkenalkan seperti kedisiplinan militer, penempatan pasukan di wilayah-wilayah strategis yang baru ditaklukan. Secara keseluruhan pemerintahan Umar bin Khattab  menandai periode penting dalam sejarah Islam dengan pencapain-pencapain besar yang membawa stabilitas dan kemajuan yang berkelanjutan.

            Kemudian puncak peradaban Islam atau biasa disebut masa keemasan Islam terjadi pada tahun 750-1258 M pada masa Dinasti Abbasiyah. Khalifah Harun Al-Rasyid (786-1258 M) dan putranya Al-Ma'mun (813-833 M) sangat menyukai dan mendukung ilmu pengetahuan terutama khalifah Al-Ma'mun yang sangat menyukai budaya. Segala pusat kegiatan berfokus di kota Baghdad yang menjadi ibukota Abbasiyah. 

Dinasti Abbasiyah mengembangkan sistem birokrasi yamg lebih kompleks dan efisien. Khalifah memegang kekuasaan tertinggi pemerintahan. Tetapi urusan administrasi sehari hari diserahkan kepada wazir atau perdana menteri. Pada dinasti ini juga memperkenalkan sistem penggunaan kredit surat yang dianggap sebagai cikal bakal cek modern, yang memudahkan perdagangan dan ekonomi. Qadi atau seorang hakim tetap memegang kekuasaan penuh terhadap penegakan aturan hukum serta penyelesaian masalah dalam Islam.

            Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa Dinasti Abbasiyah tidak terlepas dari didirikannya Baitul Hikmah. Tujuan didirikannya institusi tersebut berguna sebagai perpustakaan, akademi, dan pusat penerjemahan. Banyak karya ilmiah dari peradaban Yunani, Persia, dan India diterjemahkan kedalam bahasa Arab dan dipelajari. 

Banyak sekali ilmu pengetahuan berkembang seperti matematika, astronomi, kedokteran, filsafat dan ilmu pengetahuan alam. Ilmuwan yang terkenal seperti Al-Khawarizmi yang memperkenalkan aljabar dan konsep nol. Al-Battani dan Al-Farghini  membuat kontribusi penting dalam astronomi. 

Ibnu Sina yang dikenal sebagai bapak kedokteran dan menulis buku  "The Canon Madicine" yang menjadi referensi kedokteran selama berabad-abad. Kemudian Al-Farabi dan Ibn Rushd yang mengembangkan filsafat dengan menggabunggkan antara pemikiran Yunani dan Islam. Karya mereka sangat berpengaruh besar pada filsafat Barat.

            Penyebab peradaban islam bergerak lambat karena dua faktor, faktor internal dan juga faktor eksternal. Faktor internalnya dikarenakan adannya keterlibatan para ulama dengan penguasa, sampai saat ini para ulama masih sibuk ikut campur dalam proyek ortodoksi (Membangun dan memperkuat ajaran agama Kristen). 

Kedua, tingginya kekerasan dan juga konflik dan adanya pengaruh keterbatasan ekonomi dan juga sosial di beberapa negara muslim. Ketiga, jauh dari kitab Al-Qur'an yang ana mereka hanya menjadikan kitab sebagai formalitas saja dan ritual semata terutama ketika ada nya budaya lain yang mendominasi mereka haampir jauh dari Al-Qur'an karna budaya yang pada saat itu memberikan pengaruh buruk dan juga ada nya sejarah ketika ada nya pengaruh 3 panji ( gold,glory,gospel)  yang mana gospel di situ maksudnya adalah untuk merubah  pemahaman sehingga masyarakat muslin juga terpengaruh dengan budaya barat. Dan pada saat itu, di bentuklah organisasi muhammadiyah untuk mengembalikan eskistensi Al-Qur'an dalam kehidupan masyarakat.

            Kemudian, faktor eksternalnya adanya invasi dari luar, pada saat adanya serangan pasukan dari mongol ke bagdad yang pada saat itu dapat menaklukkan beberapa negeri asia tengah dan persia dari genggaman kekuasaan Islam. selain itu, Kedua, adanya perang yang yang mempengaruhi peradaban islam seperti perang salib yang pada saat iru memicu terjadi nya koflik yang memakan korban jiwa pada daerah kubu islam. Ketiga, Bencana alam yang mana banyak sekali terjadi sperti wabah penyakit black death dan juga kelaparan yang berdampak pada peradaban islam.

            Oleh karena itu lah dapat disimpulkan bahwa alasan dari peradaban islam saat ini sangat tertinggal yaitu dikarenakan faktor-faktor yang sudah disebutkan di atas. Alasan peradaban Islam tertinggal tidak serta merta karena satu faktor tertentu, tetapi sangatlah kompleks dari berbagai faktor. 

Maka dari itu kita sebagai umat Islam janganlah terpaku atau kaku dalam menerima sesuatu yang baru, tetapi kita sebagai umat Islam di zaman ini dituntut untuk menjadi muslim yang kreatif, kompeten, dan berinovasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita tidak bisa mengurai benang kusut terkait ketertinggalan peradaban Islam karena banyak sekali benang yang menyebabkannya kusut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun